Cities Unlocked, Perkenankan Tunanetra Melihat Berkat 3D Audio

Fahad Mulyana . August 15, 2019
Teknologi.id - Perangkat wearable berkembang sangat pesat pada bidang medis dan kesehatan. Misalnya saja alat bantu pendengaran, dimana mambantu penderita tuli untuk dapat mendengar. Dan kali ini, Microsoft berhasil melakukan terobosan baru dengan berbekal teknologi bernama 3D Audio. Ini merupakan bagian dari proyek bernama Cities Unlocked, dibuat dari memodifikasi headphone Aftershokz Bluez. Dirancang khusus bagi tunanetra dan penderita gangguan pengelihatan, agar dapat melihat dunia di sekitarnya berkat penggunaan teknologi 3D Audio. Headset ini memiliki sensor accelerometer, gyroscope dan GPS di dalamnya sehingga device dapat mengetahui arah jika pengguna berpaling. Bagian paling unik dari rangkaian headset 3D Audio ini adalah ia tidak menutupi kuping pengguna seperti headphone biasa.

Baca juga: Microsoft Pix, Teknologi AI Untuk Hasil Foto Lebih Baik

Namun perangkat cities unlocked ini menciptakan output suara 3D-soundscape yang dikirimkan melalui tulang rahang. Sistem bone conduction sangat penting, karena melalui teknologi ini pengguna tetap bisa berkomunikasi dan mendengar suara di sekitarnya, sembari mendapatkan panduan secara bersamaan. Headset ini memanfaatkan Google Map, untuk menyediakan informasi kontekstual di perjalanan. Seperti nama-nama jalan, lokasi menarik, transportasi publik, pusat perbelanjaan, hingga info detil tentang perbaikan jalan. Untuk model prototype Microsoft, device tersebut terkoneksi ke smartphone pengguna. Pengguna tinggal menekan sebuah tombol, kemudian headset akan menyebutkan tempat-tempat menarik di sekeliling area itu. Sistem memproses arah, memberikan panduan apakah lokasi berada di depan, samping atau belakang. Semua arahan itu lengkap, hanya melalui suara saja. Dengan menggunakan bone conduction, pengguna seolah-olah mendapatkan indera tambahan. Berbeda dari orang normal, bagi para tunanetra kemampuan mendengar adalah faktor paling penting sebagai medium deteksi dan navigasi mereka. Sistem tersebut memungkinkan pengguna tetap bisa berbincang-bincang tanpa perlu melepas atau menonaktifkan headset.
Ada lebih dari 285 juta orang menderita gangguan pengelihatan, tidak sedikit yang mengalaminya sejak lahir. Meski ada banyak hal yang tak bisa digantikan teknologi. Namun jika 3D Audio dapat terealisasikan secara global, hidup ratusan juta orang akan berubah menjadi lebih baik. Sumber: DailySocial (FM)
Share :