Foto: TechBoomi
Teknologi.id – Elon Musk telah mengumumkan bahwa proyek SpaceX
Starlink miliknya, yang bertujuan untuk memberikan layanan broadband global
melalui konstelasi satelit , telah mengirimkan 100.000 terminal kepada
pelanggan.
Pengiriman terminal ke pelanggan
membawa perusahaan selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya memberikan
konektivitas broadband ke lokasi terpencil sekalipun.
Setiap Kit Starlink dilengkapi
dengan terminal Starlink, router Wi-Fi, catu daya, kabel, dan tripod
pemasangan.
Di bawah proyek tersebut, layanan
beta saat ini beroperasi di 11 negara berbeda. SpaceX diuraikan sebagai bagian
dari layanan beta yang dapat diharapkan pengguna untuk melihat kecepatan data
bervariasi.
Mulai dari 50Mbps hingga 150Mbps dan latensi dari 20ms hingga 40ms di "sebagian besar lokasi selama beberapa bulan ke depan" sementara sistem Starlink terus ditingkatkan.
Baca juga: Indonesia Akan Uji Coba Internet Starlink Milik Elon Musk
Musk berharap bisa segera mendapatkan
persetujuan lisensi untuk dapat menyediakan layanan telekomunikasi tetap
tertunda di "lebih banyak negara".
"Berharap untuk segera
melayani Bumi," tulisnya dalam tweet .
Pengiriman terminal datang ketika
SpaceX mengatakan pihaknya berencana untuk mulai beroperasi pada bulan
September dengan broadband satelit Starlink orbit rendah Bumi.
Pada bulan Juni, presiden dan
chief operating officer SpaceX Gwynne Shotwell mengkonfirmasi bahwa perusahaan
telah mengerahkan 1.800 satelit ke orbit.
Di tempat lain, Virgin Orbit akan
menjadi perusahaan publik di Nasdaq setelah menandatangani perjanjian merger
dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus NextGen.
Perusahaan mengkonfirmasi kesepakatan itu akan bernilai $3,2 miliar dan memberikan perusahaan gabungan hingga $ 483 juta tunai, termasuk hingga $383 juta uang tunai yang disimpan dalam kepercayaan NextGen dan investasi swasta $ 100 juta dalam ekuitas publik (PIPE).
Baca juga: Telkom akan Gunakan Satelit Internet Starlink Milik SpaceX?
Perusahaan gabungan akan
mempertahankan nama dan perdagangan Virgin Orbit di bawah simbol ticker VORB
ketika terdaftar di Nasdaq.
Virgin Orbit mengatakan mereka
mengharapkan untuk menggunakan dana dari kombinasi bisnis dan transaksi PIPE
untuk lebih meningkatkan produksi roket dan pertumbuhan dalam bisnis solusi
ruang angkasa.
"Ekonomi luar angkasa
berkembang pesat dan Virgin Orbit berada dalam posisi yang baik untuk
mendapatkan keuntungan melalui kemampuannya untuk meluncurkan secara kompetitif
kapan saja,”
“Dari tempat mana pun di Bumi, ke
orbit dan kemiringan apa pun," kata salah satu pendiri NextGen George
Mattson dan Greg Summe, dikutip dari ZDNet.
(fpk)