IPO, ICO, IEO, dan IDO adalah berbagai jenis penawaran umum yang ditawarkan oleh perusahaan untuk menggalang dana dengan melibatkan komunitas yang nantinya dana tersebut akan digunakan untuk pertumbuhan proyek. Masing-masing model ini memiliki karakteristik dan prosesnya sendiri dalam hal pengumpulan dana, perbedaan utama antara keempat model adalah bagaimana proses penawaran dilakukan dan jenis aset keuangan yang ditawarkan kepada investor.
1. IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah proses di mana sebuah perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik untuk dibeli. Ini terjadi ketika perusahaan ingin mengumpulkan modal dari investor untuk melakukan ekspansi atau membuka peluang baru dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya dengan menjual saham perusahaan mereka di bursa saham.
IPO bertujuan agar perusahaan mendapatkan dana masyarakat untuk biaya pertumbuhan perusahaan, sedangkan masyarakat akan menjadi pemegang saham perusahaan dan berpeluang mendapatkan keuntungan.
2. ICO (Initial Coin Offering)
ICO adalah cara untuk mengumpulkan dana dengan menawarkan token crypto kepada investor. Proyek crypto yang belum diluncurkan dapat melakukan ICO untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk pengembangan proyek. Sekilas mekanisme ICO mirip dengan IPO, namun bedanya investor yang membeli token melalui ICO tidak mendapatkan ekuitas apa pun dalam bisnis tersebut.
Proyek akan mengeluarkan whitepaper (seperti prospektus yang diterbitkan sebelum IPO) sebagai panduan bagi calon investor untuk menilai dan mengevaluasi proyek. Jika investor menganggap proyek tersebut bernilai, maka investor dapat membeli token dengan harapan bahwa nilainya akan meningkat di masa depan.
3. IEO (Initial Exchange Offering)
IEO adalah proses di mana sebuah proyek kripto melakukan penawaran token melalui platform exchange crypto tertentu. Exchange tersebut bertindak sebagai perantara antara proyek dan investor, yang bertujuan untuk memfasilitasi penjualan token dan mempromosikannya kepada pengguna exchange tersebut.
Proyek harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk bisa memasukkan token mereka kedalam exchange yang memiliki reputasi baik di kalangan komunitas, dengan begitu proyek akan mendapatkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari calon investor.
IEO memberikan tingkat verifikasi dan kepercayaan lebih tinggi karena melibatkan exchange crypto yang memiliki standar dan regulasinya masing-masing.
4. IDO (Initial DEX Offering)
IDO adalah bentuk crowdfunding di mana token crypto baru langsung ditawarkan untuk dijual kepada pengguna pertukaran crypto terdesentralisasi (DEX).
IDO memberikan akses langsung kepada pengguna untuk membeli token proyek pada platform DEX dan mendapat keuntungan, tanpa keterlibatan pihak ketiga seperti pertukaran crypto sentral. Hal inilah yang membedakan IDO dengan ICO dan IEO.
Perbeaan IPO, ICO, IEO, dan IDO
Tabel dibawah ini akan memberikan gambaran secara jelas mengenai perbedaan IPO, ICO, IEO, dan IDO
Fitur | IPO | ICO | IEO | IDO |
Proses Penawaran | Dilakukan melalui pasar saham | Dilakukan melalui platform online atau situs web proyek crypto | Dilakukan melalui exchange tertentu | Dilakukan melalui pertukaran crypto desentralisasi (DEX) |
Peran Exchange | Tidak melibatkan exchange | Tidak melibatkan exchange | Melibatkan exchange sebagai perantara untuk penawaran token | Melibatkan DEX untuk meluncurkan token proyek |
Regulasi dan Keamanan | Keamanan tinggi karena diawasi oleh badan otoritas keuangan | Keamanan rendah karena tidak diatur secara ketat | Lebih teratur dibanding ICO karena bergantung pada regulasi exchange | Keamanan relatif rendah |
Aksesibilitas dan keterlibatan pengguna | Terbatas pada investor institusional dan individu dengan dana yang besar | Dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki akses internet, memungkinkan partisipasi dari berbagai kalangan | Dapat diakses oleh semua pengguna exchange dan bersedia memenuhi persyaratan tertentu (KYC) | Dapat diakses oleh semua orang dari berbagai kalangan |
Kesimpulan
Industri crypto terus bergerak secara dinamis sehingga terus memicu adanya inovasi baru, seperti halnya pada proses penggalangan dana. IPO, ICO, IEO, dan IDO menghadirkan peluang terbaik untuk mengumpulkan dana yang diperlukan oleh proyek untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, keempat model ini juga bisa menjadi alternatif bagi investor untuk meraih keuntungan, yang tentunya harus disesuaikan dengan hasil riset dan kemampuan masing-masing investor.
Tentang Nusa Finance
Nusa Finance adalah platform Web3 penyedia layanan keuangan terdesentralisasi terlengkap pertama dari Indonesia. Fitur unggulan Nusa adalah pasar pinjaman kripto dimana pengguna dapat meminjamkan, dan menjaminkan aset kripto untuk membantu proses trading. Nusa bertujuan untuk membuat platform Web3 mudah diakses oleh siapa saja.
Kenali Nusa Finance lebih lanjut
Penjelasan lengkap : Docs Nusa Finance
Kunjungi website : Nusa Finance
Bergabung di komunitas : Nusa Finance Indonesia
Referensi
Indodax . (2024 March 13) . Memahami IPO: Prosedur, Tujuan, dan Perbandingan dengan ICO. Retrieved July 17, 2023 https://indodax.com/academy/ipo-adalah/
Lyman. C . (2024 March 13) . Apa Itu IEO Crypto dan Perbedaannya dengan ICO? . Retrieved January 13, 2022 https://pintu.co.id/blog/ieo-crypto-adalah
Pintu . (2024 March 13) . Penjelasan Singkat Mengenai Apa Itu ICO dalam Crypto. Retrieved May 7, 2021 https://pintu.co.id/blog/apa-itu-ico-crypto
Samudera. Y. M . (2024 March 13) . Apa Itu Initial DEX Offering (IDO)?. Retrieved November 24, 2023 https://pintu.co.id/academy/post/apa-itu-initial-dex-offering-ido