Teknologi.id - Siapa sebenarnya Satoshi
Nakamoto, sang pencipta Bitcoin? Pertanyaan ini telah menghantui dunia
cryptocurrency selama lebih dari 15 tahun. Sejak Bitcoin pertama kali
diperkenalkan pada tahun 2008, sosok di balik nama Satoshi Nakamoto tetap
menjadi misteri. Meski banyak teori yang beredar tentang identitas asli
Satoshi, hingga kini belum ada yang berhasil memberikan bukti pasti tentang
siapa yang menciptakan Bitcoin. Artikel ini akan mengulas fakta baru tentang
siapa Satoshi Nakamoto sebenarnya, termasuk teori terbaru yang mencuat di dunia
kripto.
Asal Usul Bitcoin dan Misteri Satoshi Nakamoto
Bitcoin pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 melalui
sebuah makalah (whitepaper) yang dipublikasikan secara anonim oleh Satoshi
Nakamoto. Makalah tersebut menjelaskan konsep tentang sistem pembayaran
elektronik terdesentralisasi yang tidak memerlukan perantara seperti bank.
Bitcoin kemudian diluncurkan secara resmi pada 2009 sebagai mata uang digital
pertama yang menggunakan teknologi blockchain.
Satoshi Nakamoto terlibat aktif dalam komunitas Bitcoin selama beberapa tahun awal peluncurannya. Ia sering membalas pesan dan diskusi di forum-forum kriptografi. Namun, pada tahun 2010, Satoshi tiba-tiba menghilang dari dunia maya tanpa jejak. Sejak saat itu, berbagai spekulasi tentang identitasnya terus berkembang.
Teori Baru: Apakah Peter Todd adalah Satoshi Nakamoto?
Baru-baru ini, sebuah teori mengejutkan muncul melalui film
dokumenter berjudul "Money Electric: The Bitcoin Mystery".
Dalam film yang tayang di HBO ini, sutradara Cullen Hoback menyatakan bahwa
Satoshi Nakamoto adalah Peter Todd, seorang pengembang Bitcoin terkemuka asal
Kanada.
Peter Todd bukanlah nama asing di dunia kripto. Pria berusia
39 tahun ini telah terlibat dalam berbagai proyek dan inovasi yang berkaitan
dengan Bitcoin. Hoback mengklaim bahwa sejumlah bukti mendukung teori ini,
termasuk kemiripan bahasa dan gaya menulis antara Todd dan Satoshi, serta
keterlibatan Todd dalam diskusi awal Bitcoin dengan tokoh-tokoh kriptografi
lainnya, seperti Adam Back.
Salah satu bukti yang dikemukakan Hoback adalah postingan di
forum kriptografi di mana Todd membalas pesan dari Satoshi. Hoback berpendapat
bahwa balasan tersebut sebenarnya tidak sengaja dikirim dari akun pribadi Todd,
yang seharusnya merupakan balasan dari akun Satoshi Nakamoto. Teori ini
menimbulkan spekulasi bahwa Todd mungkin tanpa sengaja mengungkapkan
identitasnya sebagai Satoshi.
Argumen Lain yang Mendukung Peter Todd
Dalam dokumenter tersebut, Cullen Hoback juga mengangkat
fakta bahwa Peter Todd pernah mengatakan secara online bahwa ia menghancurkan
sejumlah besar koin digital. Hal ini menarik perhatian karena terdapat teori
bahwa Satoshi Nakamoto sengaja menghancurkan akses ke simpanan bitcoin-nya yang
sangat banyak.
Satoshi diyakini memiliki sekitar 1,1 juta bitcoin, yang
hingga saat ini tidak pernah digunakan atau dipindahkan. Ini mewakili sekitar
5% dari seluruh bitcoin yang pernah diciptakan. Hoback berspekulasi bahwa
tindakan Todd menghancurkan koin digitalnya bisa jadi berkaitan dengan
keputusan Satoshi untuk tidak menyentuh simpanan bitcoinnya.
Namun, Todd dengan tegas membantah semua klaim yang
mengaitkannya dengan Satoshi Nakamoto. Ia menyatakan bahwa teori tersebut hanya
kebetulan semata dan Hoback salah menafsirkan aktivitas online-nya. Todd bahkan
sempat mengatakan bahwa ketika ia pertama kali membaca whitepaper Bitcoin, ia
merasa kesal karena tidak memikirkan ide itu lebih dulu.
Kandidat Lain yang Pernah Dianggap Sebagai Satoshi
Peter Todd bukanlah satu-satunya orang yang pernah dianggap
sebagai Satoshi Nakamoto. Pada tahun 2014, artikel dari Newsweek
mengidentifikasi Dorian Nakamoto, seorang pria Jepang-Amerika yang tinggal di
California, sebagai Satoshi. Namun, Dorian dengan cepat membantah klaim
tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan Bitcoin.
Pada tahun 2015, ilmuwan komputer asal Australia, Craig
Wright, mengklaim dirinya sebagai Satoshi Nakamoto dan bahkan menunjukkan bukti
yang dianggap nyata. Namun, komunitas Bitcoin meragukan klaim tersebut, dan
akhirnya seorang hakim di Inggris memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti untuk
menyatakan Wright sebagai Satoshi.
Bahkan Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, sempat dituduh sebagai Satoshi Nakamoto. Namun, Musk dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Baginya, identitas Satoshi tidak relevan, dan yang lebih penting adalah keberhasilan Bitcoin sebagai mata uang digital terdesentralisasi.
Mengapa Identitas Satoshi Nakamoto Masih Misterius?
Banyak penggiat Bitcoin berpendapat bahwa identitas asli
Satoshi Nakamoto tidak perlu diungkap. Bahkan, Adam Back, salah satu pengembang
inti Bitcoin, mengatakan bahwa merahasiakan identitas Satoshi justru menambah
daya tarik dan kekuatan Bitcoin sebagai mata uang yang terdesentralisasi.
Satoshi sendiri pernah menyarankan kepada Gavin Andresen,
salah satu pengembang Bitcoin, agar tidak membesar-besarkan soal "pendiri
misterius" saat berbicara di depan publik. Hal ini mengisyaratkan bahwa
Satoshi mungkin ingin identitasnya tetap tersembunyi demi menjaga fokus pada
pengembangan Bitcoin.
Hingga saat ini, identitas asli Satoshi Nakamoto masih
menjadi misteri besar di dunia cryptocurrency. Teori terbaru yang mengaitkan
Peter Todd sebagai Satoshi menambah daftar panjang spekulasi tentang siapa
sebenarnya di balik penciptaan Bitcoin. Namun, tanpa bukti yang pasti, dunia
mungkin tidak akan pernah mengetahui siapa Satoshi Nakamoto yang sebenarnya.
Meskipun demikian, Bitcoin terus berkembang dan menjadi mata uang digital yang
mengubah dunia, terlepas dari siapa yang menciptakannya.
Mungkin bagi sebagian orang, justru misteri ini yang membuat
Bitcoin semakin menarik.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(emh)