Benarkah Ini Sosok Satoshi Nakamoto, Pencipta Bitcoin yang Misterius?

Elysa Magrisia Herdiani . October 11, 2024

bitcoin


Teknologi.id - Siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto, sang pencipta Bitcoin? Pertanyaan ini telah menghantui dunia cryptocurrency selama lebih dari 15 tahun. Sejak Bitcoin pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008, sosok di balik nama Satoshi Nakamoto tetap menjadi misteri. Meski banyak teori yang beredar tentang identitas asli Satoshi, hingga kini belum ada yang berhasil memberikan bukti pasti tentang siapa yang menciptakan Bitcoin. Artikel ini akan mengulas fakta baru tentang siapa Satoshi Nakamoto sebenarnya, termasuk teori terbaru yang mencuat di dunia kripto.

Asal Usul Bitcoin dan Misteri Satoshi Nakamoto

Bitcoin pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 melalui sebuah makalah (whitepaper) yang dipublikasikan secara anonim oleh Satoshi Nakamoto. Makalah tersebut menjelaskan konsep tentang sistem pembayaran elektronik terdesentralisasi yang tidak memerlukan perantara seperti bank. Bitcoin kemudian diluncurkan secara resmi pada 2009 sebagai mata uang digital pertama yang menggunakan teknologi blockchain.

Satoshi Nakamoto terlibat aktif dalam komunitas Bitcoin selama beberapa tahun awal peluncurannya. Ia sering membalas pesan dan diskusi di forum-forum kriptografi. Namun, pada tahun 2010, Satoshi tiba-tiba menghilang dari dunia maya tanpa jejak. Sejak saat itu, berbagai spekulasi tentang identitasnya terus berkembang.

Baca juga: Bitcoin Jadi Perlindungan Terbaik di Tengah Gejolak Ekonomi Global?

Teori Baru: Apakah Peter Todd adalah Satoshi Nakamoto?

Baru-baru ini, sebuah teori mengejutkan muncul melalui film dokumenter berjudul "Money Electric: The Bitcoin Mystery". Dalam film yang tayang di HBO ini, sutradara Cullen Hoback menyatakan bahwa Satoshi Nakamoto adalah Peter Todd, seorang pengembang Bitcoin terkemuka asal Kanada.

Peter Todd bukanlah nama asing di dunia kripto. Pria berusia 39 tahun ini telah terlibat dalam berbagai proyek dan inovasi yang berkaitan dengan Bitcoin. Hoback mengklaim bahwa sejumlah bukti mendukung teori ini, termasuk kemiripan bahasa dan gaya menulis antara Todd dan Satoshi, serta keterlibatan Todd dalam diskusi awal Bitcoin dengan tokoh-tokoh kriptografi lainnya, seperti Adam Back.

Salah satu bukti yang dikemukakan Hoback adalah postingan di forum kriptografi di mana Todd membalas pesan dari Satoshi. Hoback berpendapat bahwa balasan tersebut sebenarnya tidak sengaja dikirim dari akun pribadi Todd, yang seharusnya merupakan balasan dari akun Satoshi Nakamoto. Teori ini menimbulkan spekulasi bahwa Todd mungkin tanpa sengaja mengungkapkan identitasnya sebagai Satoshi.

Argumen Lain yang Mendukung Peter Todd

Dalam dokumenter tersebut, Cullen Hoback juga mengangkat fakta bahwa Peter Todd pernah mengatakan secara online bahwa ia menghancurkan sejumlah besar koin digital. Hal ini menarik perhatian karena terdapat teori bahwa Satoshi Nakamoto sengaja menghancurkan akses ke simpanan bitcoin-nya yang sangat banyak.

Satoshi diyakini memiliki sekitar 1,1 juta bitcoin, yang hingga saat ini tidak pernah digunakan atau dipindahkan. Ini mewakili sekitar 5% dari seluruh bitcoin yang pernah diciptakan. Hoback berspekulasi bahwa tindakan Todd menghancurkan koin digitalnya bisa jadi berkaitan dengan keputusan Satoshi untuk tidak menyentuh simpanan bitcoinnya.

Namun, Todd dengan tegas membantah semua klaim yang mengaitkannya dengan Satoshi Nakamoto. Ia menyatakan bahwa teori tersebut hanya kebetulan semata dan Hoback salah menafsirkan aktivitas online-nya. Todd bahkan sempat mengatakan bahwa ketika ia pertama kali membaca whitepaper Bitcoin, ia merasa kesal karena tidak memikirkan ide itu lebih dulu.

Kandidat Lain yang Pernah Dianggap Sebagai Satoshi

Peter Todd bukanlah satu-satunya orang yang pernah dianggap sebagai Satoshi Nakamoto. Pada tahun 2014, artikel dari Newsweek mengidentifikasi Dorian Nakamoto, seorang pria Jepang-Amerika yang tinggal di California, sebagai Satoshi. Namun, Dorian dengan cepat membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan Bitcoin.

Pada tahun 2015, ilmuwan komputer asal Australia, Craig Wright, mengklaim dirinya sebagai Satoshi Nakamoto dan bahkan menunjukkan bukti yang dianggap nyata. Namun, komunitas Bitcoin meragukan klaim tersebut, dan akhirnya seorang hakim di Inggris memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menyatakan Wright sebagai Satoshi.

Bahkan Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, sempat dituduh sebagai Satoshi Nakamoto. Namun, Musk dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Baginya, identitas Satoshi tidak relevan, dan yang lebih penting adalah keberhasilan Bitcoin sebagai mata uang digital terdesentralisasi.

Baca juga: Donald Trump Usul Pakai Bitcoin untuk Bayar Utang AS Hingga 35 Triliun Dolar

Mengapa Identitas Satoshi Nakamoto Masih Misterius?

Banyak penggiat Bitcoin berpendapat bahwa identitas asli Satoshi Nakamoto tidak perlu diungkap. Bahkan, Adam Back, salah satu pengembang inti Bitcoin, mengatakan bahwa merahasiakan identitas Satoshi justru menambah daya tarik dan kekuatan Bitcoin sebagai mata uang yang terdesentralisasi.

Satoshi sendiri pernah menyarankan kepada Gavin Andresen, salah satu pengembang Bitcoin, agar tidak membesar-besarkan soal "pendiri misterius" saat berbicara di depan publik. Hal ini mengisyaratkan bahwa Satoshi mungkin ingin identitasnya tetap tersembunyi demi menjaga fokus pada pengembangan Bitcoin.

Hingga saat ini, identitas asli Satoshi Nakamoto masih menjadi misteri besar di dunia cryptocurrency. Teori terbaru yang mengaitkan Peter Todd sebagai Satoshi menambah daftar panjang spekulasi tentang siapa sebenarnya di balik penciptaan Bitcoin. Namun, tanpa bukti yang pasti, dunia mungkin tidak akan pernah mengetahui siapa Satoshi Nakamoto yang sebenarnya. Meskipun demikian, Bitcoin terus berkembang dan menjadi mata uang digital yang mengubah dunia, terlepas dari siapa yang menciptakannya.

Mungkin bagi sebagian orang, justru misteri ini yang membuat Bitcoin semakin menarik.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News.

(emh)


Share :