Foto: Unsplash
Teknologi.id - Lembaga eksekutif federal Rusia, Roskomnadzor yang menangani media elektronik, komunikasi massa, dan teknologi informasi telah secara resmi memblokir media sosial Instagram dari negaranya tersebut.
Tindakan ini dilakukan karena keputusan perusahaan Meta yang mengizinkan postingan kekerasan pada Rusia di Instagram dan Facebook.
Adam Mosseri selaku Head of Instagram mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk memblokir Instagram adalah keliru dan dapat memutus hubungan sosial warga negaranya.
“Pemerintah Rusia telah memutuskan memblokir Instagram. Ini memutuskan jutaan orang dari orang yang mereka cintai dan teman-teman mereka di seluruh dunia,” jelas Adam Mosseri mengutip dari WashingtonPost, Selasa (15/03/2022).
“Kami tahu bahwa lebih dari 80 persen orang di Rusia dalam Instagram mengikuti akun dari luar Rusia. Situasinya menakutkan, kami berusaha melakukan yang kami bisa untuk menjaga orang-orang tetap aman,” sambungnya.
Menurut postingan media sosial Adam Mosseri, diketahui juga Instagram kehilangan sekitar 80 juta pengguna dari Rusia hanya dalam kurun waktu semalam.
On Monday, Instagram will be blocked in Russia. This decision will cut 80 million in Russia off from one another, and from the rest of the world as ~80% of people in Russia follow an Instagram account outside their country. This is wrong.
Sebelumnya, Rusia sudah memblokir akses Facebook pada 4 Maret lalu. Alasan pemblokiran tersebut, karena adanya diskriminasi pada media pemerintah Rusia.
Sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina, pemerintah negara tersebut juga sudah menghentikan jaringan radio dan televisi yang berorientasi oposisi Rusia.
Baca juga: Cara Hide Akun Instagram Agar Tak Bisa Dilihat Orang lain
Akibat dari pengisolasian dari media sosial ini, beberapa masyarakat mengeluh kehilangan sumber mata pencahariannya dan berharap keputusan pemblokiran bisa dicabut.
“Saya menulis postingan ini sekarang dan menangis,” tulis Olga Buzova, bintang reality show dari Rusia, dikutip WashingtonPost, Selasa (15/03/2022).
“(Saya berharap) itu semua tidak benar dan kami tetap akan di sini,” tutup Olga Buzova.
Sejauh ini masih belum ada tanda-tanda apakah layanan Meta lainnya seperti WhatsApp juga akan diblokir dari negara tersebut.
Namun, beberapa perusahaan besar seperti Starbucks dan H&M telah mengumumkan bahwa mereka telah keluar dari pasar Rusia atau menangguhkan bisnisnya.
Keputusan tersebut ternyata merupakan sanksi untuk Rusia yang telah melakukan invasi ke Ukraina.
(mdt)