
Teknologi.id – Kontroversi kembali menyelimuti TikTok Shop yang kini telah berintegrasi dengan Tokopedia. Seorang pengamat media sosial, Donny B.U., menilai model bisnis TikTok Shop sebagai “jebakan” yang bisa membuat UMKM Indonesia bergantung penuh pada ekosistemnya. Ia bahkan menyebut fenomena ini sebagai “serbuan” produk-produk China yang difasilitasi oleh platform tersebut.
Namun, pandangan itu mendapat bantahan keras dari ekonom senior Tauhid Ahmad. Menurutnya, persoalan yang dihadapi UMKM bukanlah “serbuan” produk asing, melainkan lemahnya daya saing produk lokal di pasar terbuka.
Baca juga: Polemik TikTok Shop dan Banjir Produk Impor China, UMKM Lokal Kian Terdesak
Debat Sengit: TikTok Shop vs Produk Impor China
Kritik Donny B.U. memicu perdebatan panjang soal dampak platform e-commerce terhadap pasar lokal. Ia menilai, integrasi TikTok Shop dengan Tokopedia membuat produk-produk lokal berisiko tergeser oleh produk China yang lebih murah.
Ekonom Tauhid Ahmad: Bukan "Serbuan", Tapi Dinamika Pasar
Menanggapi klaim itu, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, membantah keras metafora “serbuan”. Menurutnya, kehadiran produk asing adalah konsekuensi alami dari sistem perdagangan bebas.
“Ini bukan serbuan. Masalahnya kita tidak siap menghadapi pasar terbuka,” tegas Tauhid.
Ia menekankan, dalam pasar bebas, kompetisi adalah hal wajar. Tantangan terbesar bukanlah menolak produk asing, melainkan menyiapkan UMKM agar mampu bersaing secara adil.
Baca juga: Tokopedia & TikTok Shop Kenakan Biaya Rp1.250/Pesanan Mulai 11 Agustus 2025!
Masalah Utama: Lemahnya Daya Saing UMKM Lokal
Tauhid menyoroti bahwa kualitas produk UMKM Indonesia masih menjadi masalah utama. Banyak produk lokal belum inovatif, tidak konsisten secara kualitas, dan kalah strategi pemasaran dibandingkan produk impor.
“Masalah utama kita itu tidak inovatif, tidak punya kualitas, dan tidak punya daya saing yang kuat,” jelasnya.
Jika UMKM bisa meningkatkan kualitas, berinovasi, dan memperkuat brand, produk lokal akan mampu bersaing bahkan di pasar global.
Peran Penting Pemerintah dalam Lindungi UMKM
Tauhid menegaskan bahwa pemerintah memiliki peran vital dalam melindungi pasar domestik. Regulasi yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan bisa menjadi instrumen pengendali impor.
Alih-alih menyalahkan satu platform e-commerce, pemerintah sebaiknya fokus memberikan:
-
Insentif bagi UMKM
-
Pelatihan dan akses teknologi
-
Kebijakan protektif terhadap produk lokal
Baca juga: TikTok Luncurkan Fitur AI Baru untuk Lindungi Kreator dari Komentar Negatif
Kesimpulan: Fokus pada Inovasi, Bukan Menyalahkan Platform
Debat tentang TikTok Shop ini membuka fakta penting: masalah utama UMKM Indonesia bukanlah sekadar keberadaan platform asing, melainkan kurangnya daya saing dan inovasi produk lokal.
Dengan meningkatkan kualitas, memperkuat strategi pemasaran, serta didukung kebijakan pemerintah yang tepat, UMKM Indonesia bisa bersaing sehat di pasar terbuka, baik di dalam negeri maupun global.
Baca berita teknologi terbaru dan artikel menarik lainnya hanya di Google News Teknologi.id.
(ak)