Nvidia Rilis RTX 5090D V2 Khusus China, Spesifikasi Dipangkas Demi Patuh Regulasi AS

Mohammad Owen . August 19, 2025

Sumber: Videocardsz

Teknologi.id – Pasar China menjadi salah satu kunci terbesar bagi Nvidia dalam menjual kartu grafis kelas atas. Namun, regulasi ketat dari pemerintah Amerika Serikat (AS) memaksa perusahaan asal California ini mencari cara agar produknya tetap bisa dipasarkan di Negeri Tirai Bambu.

Regulasi Ketat AS Batasi GPU ke China

Pemerintah AS mengeluarkan aturan baru yang melarang penjualan GPU dengan spesifikasi tertentu ke China, terutama yang berkaitan dengan bandwidth memori (VRAM). Alasannya untuk mencegah perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam bidang militer maupun kecerdasan buatan (AI) tingkat tinggi.

Aturan tersebut menetapkan bahwa GPU dengan bandwidth memori di atas 1.400 GB/s tidak boleh masuk ke China. Sayangnya, kartu grafis terbaru Nvidia, GeForce RTX 5090, memiliki bandwidth mencapai 1.792 GB/s sehingga otomatis dilarang dijual di pasar China.

Baca juga: Minta Komisi 15%, Trump Izinkan Ekspor Chip AI Nvidia & AMD ke China

Nvidia Rilis RTX 5090D V2 "China Only"

Sebagai solusi, Nvidia meluncurkan versi khusus bernama RTX 5090D V2 yang sudah dipangkas spesifikasinya agar sesuai regulasi. Bandwidth GPU ini diturunkan menjadi 1.344 GB/s sehingga aman dari larangan ekspor.

Sebelumnya, Nvidia sempat merilis RTX 5090D generasi pertama pada Januari lalu, namun spesifikasinya dinilai masih terlalu dekat dengan RTX 5090 reguler dan tetap dianggap melanggar aturan.

Spesifikasi RTX 5090D V2:

  • Memori: dipangkas dari 32 GB menjadi 24 GB

  • Memory Bus: turun dari 512-bit menjadi 384-bit

  • Jenis Memori: tetap menggunakan GDDR7

  • CUDA Cores: 21.760 unit

  • Tensor Cores (Gen 5): 680 unit, performa AI hingga 2.375 TOPS

  • RT Cores (Gen 4): 170 unit, performa ray tracing 318 TFLOPS

  • TDP: 575 watt, sama dengan versi global

Performa Turun Tipis, Harga Tetap Selangit

Menurut laporan Expreview, performa RTX 5090D V2 hanya sekitar 2% lebih lambat dari RTX 5090D generasi sebelumnya. Artinya, gamer maupun pengguna AI di China masih bisa menikmati performa grafis kelas atas meski dengan sedikit kompromi.

Namun, harga GPU ini tetap tinggi. RTX 5090D V2 dibanderol 16.499 yuan atau sekitar Rp37,2 juta, sama seperti versi sebelumnya. Menariknya, harga ini bahkan lebih mahal dibandingkan RTX 5090 di Amerika Serikat yang dijual seharga USD 2.000 (sekitar Rp32,4 juta).

Perbedaan harga tersebut diduga akibat pajak impor, distribusi lokal, serta strategi premium Nvidia yang memang sengaja mendikte pasar.

Baca juga: CEO Nvidia Angkat Bicara: Tanpa Ilmuan AI China, Dunia Teknologi Bisa Tertinggal

Strategi Nvidia Bertahan di Pasar China

Langkah Nvidia merilis RTX 5090D V2 menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar harus beradaptasi dengan regulasi internasional. Daripada kehilangan pasar besar seperti China, Nvidia lebih memilih menurunkan spesifikasi produknya agar tetap bisa dijual.

Meskipun harga lebih mahal dan performa sedikit berkurang, konsumen di China tetap mendapatkan pengalaman GPU kelas atas yang mendukung gaming, AI, hingga rendering berat. Di sisi lain, Nvidia tetap bisa menjaga dominasinya di pasar GPU global tanpa harus terhambat aturan geopolitik.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

Share :