Foto: Bukalapak
Teknologi.id - E-commerce emiten PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berencana menambah modal melalui program veto pertama (PMTHMETD) atau private placement. Aksi korporasi ini dilakukan melalui Management and Employee Stock Option Program (MESOP) senilai Rp. 396 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 3 Tahun 2014 menyatakan bahwa program Asosiasi Kepegawaian adalah program penawaran kepada pegawai untuk memiliki saham, atau opsi yang secara langsung atau tidak langsung termasuk hak untuk memperoleh saham, yang diatur ada.
Sesuai pengumuman dari manajemen Bukalapak, penerapan MESOP akan dimulai pada 15 November 2021 hingga 24 Desember 2021. Jumlah maksimum 4.444 saham yang diterbitkan adalah 5.060.345.150 saham, dan harga pelaksanaannya adalah Rp. 783 per saham, atau lebih rendah dari harga IPO perseroan (sebelumnya Rp 850 per saham).
Baca juga: Anjlok! Baru IPO, ini keadaan saham Bukalapak sekarang
"Jika opsi tidak dikonversi ke periode implementasi 2021, mereka dapat diimplementasikan sesuai jadwal periode implementasi berikutnya," kata Sekretaris Jenderal Bukarapack Perdana A. Saptro.
Program MESOP yang ditawarkan dinilai lebih tinggi dari harga pasar Bukarapack jika dikaitkan dengan kenaikan harga rata-rata saham perusahaan di kisaran Rp. 670 hingga Rp. 690 per saham. Harga ini berada di atas harga pasar saat ini pada Sesi I Selasa (9 November) di level Rp. 685/saham.
Mengacu pada laporan kinerja perseroan per 30 Juni 2021, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp. 766,24 miliar terhadap arus kas minus Rp. 75,86 miliar. Perusahaan memiliki penjualan sebesar 863.620 juta dan total aset sebesar 4,04 triliun per 30 Juni 2021. Terdiri dari utang Rp. 1,03 triliun dan modal Rp. 3,01 triliun.
(MIM)
