Mengungkap Sejarah 9 Naga: Kumpulan Orang Kaya Berpengaruh di Indonesia

Elysa Magrisia Herdiani . November 28, 2024


9 naga indonesia
Foto: Bikin Berita


Teknologi.id - Istilah "9 Naga" sudah lama dikenal dalam dunia ekonomi Indonesia. Kelompok ini sering diasosiasikan dengan kumpulan pengusaha sukses yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Tanah Air. Namun, apa sebenarnya makna di balik istilah ini, dan bagaimana sejarah terbentuknya? Artikel ini akan membahas asal-usul, pengaruh, dan kontroversi yang melekat pada 9 Naga.

Baca juga: Sindir Apple, Kemenperin Bagikan Nilai Investasi Samsung & Xiaomi di RI

Apa Itu 9 Naga?

"9 Naga" bukanlah organisasi resmi, melainkan istilah yang merujuk pada sekumpulan individu yang dianggap memiliki kekuatan ekonomi dan politik signifikan di Indonesia. Nama ini konon berasal dari kepercayaan masyarakat Asia Timur tentang angka 9 yang melambangkan kekuatan, keberuntungan, dan kemakmuran, serta naga sebagai simbol kekuasaan.

Istilah ini mulai dikenal luas pada akhir era Orde Baru, ketika sejumlah taipan atau konglomerat besar di Indonesia mencuat sebagai aktor utama dalam dunia bisnis dan keuangan. Mereka disebut-sebut memiliki jaringan luas, baik dalam negeri maupun internasional, yang mendukung aktivitas bisnis mereka.

Sejarah Munculnya Istilah 9 Naga

Pada awalnya, istilah ini muncul dalam percakapan informal untuk menggambarkan kelompok pengusaha yang memiliki hubungan erat dengan pemerintahan pada masa itu. Para pengusaha ini sering kali mendapatkan akses khusus, seperti monopoli bisnis atau kemudahan perizinan. Fenomena ini melahirkan kesan bahwa mereka memiliki pengaruh kuat terhadap kebijakan ekonomi dan politik negara.

Pasca krisis moneter 1998, beberapa anggota "9 Naga" tetap berhasil mempertahankan kekayaan dan pengaruhnya. Mereka bahkan terus berperan penting dalam berbagai sektor strategis, termasuk properti, perbankan, energi, dan media.

Siapa Saja 9 Naga?

Meski istilah "9 Naga" sering digunakan, tidak ada daftar resmi atau pengakuan dari pihak-pihak terkait mengenai siapa saja yang tergabung dalam kelompok ini. Namun, sejumlah nama sering dikaitkan dengan kelompok ini berdasarkan pengaruh mereka dalam sektor ekonomi strategis. Berikut adalah beberapa tokoh yang kerap disebut-sebut sebagai bagian dari "9 Naga" (berdasarkan spekulasi publik dan berbagai laporan):

  1. Anthony Salim
    CEO Salim Group, konglomerasi yang menguasai sektor makanan, agribisnis, dan properti. Merek seperti Indomie dan BCA adalah bagian dari jaringan bisnis keluarga ini.
  2. James Riady
    Wakil Ketua Lippo Group, perusahaan besar yang aktif di bidang properti, kesehatan, dan pendidikan. Lippo Group dikenal memiliki banyak proyek besar di berbagai kota di Indonesia.
  3. Eka Tjipta Widjaja (almarhum)
    Pendiri Sinar Mas Group, yang memiliki bisnis di sektor perkebunan, kertas, properti, dan energi. Warisannya diteruskan oleh keluarganya.
  4. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono
    Pemilik Grup Djarum, dengan portofolio bisnis di sektor rokok, perbankan (BCA), properti, dan teknologi.
  5. Hary Tanoesoedibjo
    Pendiri MNC Group, salah satu grup media terbesar di Indonesia, yang juga memiliki kepentingan di sektor keuangan dan properti.
  6. Chairul Tanjung
    Pemilik CT Corp, konglomerasi yang meliputi sektor ritel, media, perbankan, dan pariwisata.
  7. Sukanto Tanoto
    Pendiri RGE (Royal Golden Eagle), dengan bisnis utama di sektor sumber daya alam seperti kelapa sawit dan pulp & paper.
  8. Prajogo Pangestu
    Pemilik Barito Pacific Group, aktif di sektor energi, petrokimia, dan properti.
  9. Theodore Rachmat
    Salah satu pendiri Triputra Group, konglomerasi dengan portofolio bisnis di agribisnis, energi, manufaktur, dan logistik.

Pengaruh dan Peran 9 Naga dalam Ekonomi Indonesia

Sebagai kelompok yang disebut-sebut berisi orang terkaya di Indonesia, 9 Naga memiliki peran besar dalam pembangunan ekonomi. Berikut beberapa sektor di mana pengaruh mereka terlihat jelas:

  1. Properti dan Infrastruktur
    Banyak anggota 9 Naga dikenal sebagai pengembang properti besar yang membangun perumahan elit, apartemen mewah, hingga pusat perbelanjaan megah di kota-kota besar.
  2. Media
    Beberapa di antaranya memiliki perusahaan media besar yang memengaruhi opini publik. Kepemilikan ini sering digunakan untuk menjaga citra atau mempromosikan kepentingan tertentu.
  3. Perbankan dan Keuangan
    Mereka juga memiliki bank besar yang menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Akses ke pendanaan menjadi salah satu kekuatan utama mereka.
  4. Sektor Energi dan Pertambangan
    Pengaruh mereka di sektor ini sangat signifikan, mulai dari eksplorasi hingga distribusi hasil tambang, minyak, dan gas.

Kontroversi dan Kritik

Meskipun dikenal sebagai simbol kesuksesan, keberadaan 9 Naga tidak lepas dari kontroversi. Mereka sering dikritik karena dianggap memonopoli sektor tertentu, sehingga menyulitkan pelaku bisnis kecil untuk bersaing.

Selain itu, kedekatan mereka dengan elite politik menimbulkan dugaan praktik kolusi yang dapat merugikan kepentingan publik. Isu-isu seperti penghindaran pajak, monopoli bisnis, hingga penguasaan lahan sering kali mencuat dalam diskusi tentang 9 Naga.

Namun, sebagian orang berpendapat bahwa kritik tersebut kurang adil. Sebab, keberhasilan mereka lebih banyak ditentukan oleh kerja keras, inovasi, dan kemampuan mereka dalam membaca peluang pasar.

Peran Generasi Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, generasi penerus dari para anggota 9 Naga mulai mengambil alih kendali bisnis keluarga mereka. Generasi ini membawa pendekatan baru, seperti investasi dalam teknologi dan keberlanjutan lingkungan, yang diharapkan dapat mengubah citra dan peran kelompok ini dalam masyarakat.

Meskipun masih dalam bayang-bayang kontroversi, langkah ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan global.

Baca juga: Apple Untung 10 Kali Lipat di Indonesia, Modal Rp1,7 Triliun Jadi Rp19 Triliun

9 Naga dan Masa Depan Ekonomi Indonesia

Sebagai kelompok yang dianggap memiliki pengaruh besar, peran 9 Naga akan terus menjadi sorotan. Namun, dalam dunia bisnis yang semakin transparan dan kompetitif, tantangan terbesar bagi mereka adalah bagaimana menjaga relevansi dan integritas.

Di sisi lain, pemerintah juga dituntut untuk menciptakan kebijakan yang memastikan persaingan usaha yang sehat, tanpa keberpihakan kepada kelompok tertentu.

Istilah "9 Naga" mungkin memunculkan berbagai pandangan, dari kekaguman terhadap kesuksesan hingga kritik atas dominasi mereka. Namun, tidak dapat disangkal bahwa kelompok ini memiliki kontribusi besar dalam membentuk wajah ekonomi Indonesia.

Di tengah perubahan zaman, bagaimana kelompok ini akan terus beradaptasi dan memainkan perannya dalam pembangunan ekonomi menjadi hal yang menarik untuk diikuti. Bagaimana menurut Anda, apakah keberadaan 9 Naga lebih banyak membawa manfaat atau justru sebaliknya?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(emh)

Share :