Source: Teknologi.id
Teknologi.id - Siapa yang tidak tau Netflix? sebuah perusahaan asal Amerika yang menyediakan layanan streaming Film dan Acara TV Show favorit dan saat ini menjadi salah satu penyedia layanan streaming digital paling besar di dunia. Netflix terus bergerak cepat untuk menghadirkan konten-konten orisinal yang bervariatif dalam layanannya. Pada tahun 2015, Netflix sudah beroperasi di lebih dari 190 negara, dan dari 73 juta diantaranya merupakan pengguna di luar AS. dan saat 2018, untuk pertama kalinya, pendapatan netflix secara internasional melebihi pendapatan streaming domestik. Hal Ini adalah pencapaian luar biasa untuk perusahaan yang sebelumnya hanya berkembang di negara Amerika. Tidak mencoba memasuki semua pasar sekaligus. Sebaliknya, Netflix dengan hati-hati memilih target pasar awal yang kemungkinan besar terjadi perbedaan antar pasar. Misalnya, melakukan awal ekspansi internasional ke Kanada, yang secara geografis dekat dan memiliki banyak kesamaan dengan Amerika Serikat. Dengan demikian, Netflix akan mempunyai pengalaman untuk mengembangkan marketnya di negara yang nantinya akan memiliki tantangan "keasingan" oleh penggunannya. Product Improvement Menyadari bahwa di beberapa bagian dunia, khususnya negara berkembang, Netflix juga mulai memberikan penyesuaian fitur - fitur yang lebih mudah untuk digunakan termasuk Pembuatan Akun, Autentikasi, hingga efisiensi streaming untuk penggunaan seluler. Seperti untuk target mereka, semua pengguna bisa menghabiskan waktu menonton satu season serial tanpa harus menunggu karna perbedaan negara. dan Semua bisa dinikmati dengan biaya berlangganan bulanan tanpa juga harus mengikuti jadwal tayang ataupun membeli perangkat. Netflix juga berfokus dalam meningkatkan opsi bahasa lokal untuk antarmuka, subtitle, dan sulih suara. Selain itu, Netflix bekerja dengan menanggapi pasar baru yang dimasukinya. Misalnya, ketika Vodafone meluncurkan layanan TV untuk pelanggannya di Irlandia, itu menyertakan bagian tombol Netflix khusus pada remote control-nya untuk memudahkan pengguna saat membuka platformnya. Selain itu, penggunaan basis teknologi seperti film series Black Mirror, dimana series ini menceritakan mengenai Internet of things dan juga salah satu bagian series ini bisa di pilih alur ceritanya sendiri oleh penonton. Source: Netflix Exponential Globalization Secara keseluruhan, strategi ekspansi Netflix merupakan pendekatan baru yang bisa disebut Exponential Globalization. Ekspansi ini diatur dengan hati-hati, dijalankan dengan kecepatan tinggi, ke banyak negara dan pelanggan. Selain itu, ada tiga fase yang dilakukan Netflix untuk Ekspansi globalnya yaitu: Fase pertama, memproses globalisasinya dengan model ekspansi tradisional. Bekerjasama dengan dengan pembuat perangkat, operator seluler dan TV, dan juga penyedia layanan internet lokal. Berkerjasama dengan Beberapa pihak seperti pemerintahan dan pihak yang terlibat dengan Industri terkait di negara tersebut. Adaptasi lokal, pendekatan kepada pengguna dengan menyesuaikan budaya negara terkait. Fase kedua, ekspansi internasional yang lebih cepat dan luas. Bermitra dengan pemangku pasar internasional Banyak berinvestasi konten dengan preferensi geografi, hingga berinvestasi komponen perangkat untuk penggunaan teknologi terkini. Fase ketiga, penyebaran market dan menyesuaikan layanan. mendapatkan experience dalam konten disukai orang, market yang mereka tanggapi, dan bagaimana perusahaan perlu mengatur pertumbuhan dirinya sendiri. Menyamaratakan tarif layanan streaming di beberapa negara dengan tujuan memerangi penawaran yang lebih murah dari pesaing mereka. Seperti yang ditunjukkan grafik berikut, pertumbuhan pelanggan Netflix selama lima tahun terakhir sebagian besar didorong oleh ekspansi globalnya. Sejak akhir 2015, Netflix memperoleh 96,3 juta pelanggan berbayar, 78,6 di antaranya berasal dari luar Amerika Serikat. Source: Teknologi.id Perpaduan antara konten Global dan Regional Netflix menghabiskan sekitar $400 juta untuk mengembangkan konten Original serta melisensikan konten lain untuk pasar antara 2019 dan 2020. Pendekatan ini telah membantu Netflix untuk berkembang jauh lebih cepat daripada pesaing. Kedepannya, Netflix akan menghadapi persaingan yang semakin ketat tidak hanya dari pemain global lainnya seperti Amazon Prime tetapi juga dari pendatang baru dan berbagai perusahaan streaming lokal lainnya. Dalam hal itu, ia harus terus memperluas perpaduan konten global dan regionalnya, seperti contoh membuat serial khusus atau mini-series dari film tersebut. Dengan penyebaran pasar tradisional, pertumbuhan internet secara umum, dan juga penyesuaian penggunannya. Netflix telah menunjukkan bahwa strategi ini sekarang menjadi pilihan yang sangat tepat. akan Tetapi hal itu membutuhkan penguasaan konteks secara lokal, termasuk kemampuan untuk memperoleh pengetahuan lokal dan untuk menunjukkan kepekaan dan daya tanggap. Dengan meningkatnya prevalensi “Winners-Takes-All’, perusahaan lain yang beroperasi di pasar tersebut perlu mengejar strategi internasionalisasi yang serupa dengan Netflix. Dan mengenai tahap pertumbuhan Netflix berikutnya, dan bagaimana ia akan menanggapi penantang baru. Gabungan dari beberapa sumber referensi: How Netflix Expanded to 190 Countries in 7 Years dari Louis Brennan - Harvard Business Review Netflix bets big on Asia as it sees ‘significant potential’ in these markets dari CNBC What Three Global Giants Teach Us About International Expansion dari Velocityglobal Netflix's International Expansion dari Statista