Foto: Provinsi Kalimantan Selatan
Teknologi.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah pada perdagangan hari ini,
Jumat (25/2), akibat dari
serangan militer Rusia terhadap Ukraina.
Seiring eskalasi konflik
Rusia-Ukraina, mayoritas saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan harga.
Sebanyak 492 emiten mencatatkan penurunan harga saham dan hanya 109 emiten yang mencatatkan kenaikan
harga.
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) langsung anjlok lebih dari 1,7% ke level 6.782,36. Data perdagangan menunjukkan, transaksi mencapai Rp 11,53
triliun dengan volume 19,95 miliar saham.
Analis Kanaka Hita Solvera,
William Wibowo berpendapat, meningkatnya tensi geopolitik di Ukraina akan
memberikan tekanan bagi IHSG.
Menurutnya, IHSG masih berpeluang
terkoreksi tajam setelah mengalami penguatan yang signifikan.
Menurut William, saat ini IHSG
sudah berada di wave [v] dari wave 5. Pagi ini, IHSG relative terbatas ke
6880-6900, setelah itu, IHSG akan kembali naik lagi untuk selesaikan wave [v]
dari wave 5.
Baca juga: Ini Dampak Negatif Perang Rusia-Ukraina Terhadap Indonesia
"Setelah wave 5 ini selesai,
IHSG harusnya rawan untuk turun lagi dengan target minimal di 6650-6700," ujarnya dikutip dari
CNBC Indonesia.
Tidak hanya IHSG, rupiah juga
mengalami fluktuasi nilai akibat ketidakpastian dan spekulasi pasar dampak dari
Rusia ke Ukraina.
Pada hari Kamis kemarin (24/2),
rupiah melemah 0,37 persen menjadi Rp14.391 per dolar AS. Namun, rupiah menguat
tipis 8 poin ke Rp14.383 pada pagi ini.
(fpk)