China Berhasil Luncurkan 18 Satelit untuk Saingi Starlink

Sekar Arum Pangastuti . August 08, 2024

China Berhasil Luncurkan 18 Satelit untuk Saingi Starlink
Foto: Past Daily

Teknologi.id – Perusahaan Teknologi yang berbasis di China, Shanghai Spcecom Satellite Technology (SSST) berhasil luncurkan 18 satelit ke orbit pada Selasa (6/8/2024). Peluncuran ini dirancang dalam rangka untuk membuat Starlink versi negara China.

 Lokasi peluncuran satelit Low Earth Orbit (LEO) oleh SSST dilakukan di Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan yang terletak di Porvinsi Shanxi Utara. Satelit diluncurkan menggunakan roket Long March 6 yang mewakili proyek pertama dalam rencana “Konstelasi Seribu Layar” atau bisa disebut rencana “G60 Starlink Plan”. Ini merupakan mimpi China dalam mengembangkan jaringan satelit di konstelasi broadband komersial yang setara dengan Starlink.  

Baca Juga: China Siapkan Kapal Selam Laser untuk Hancurkan Satelit Starlink? Ini Penjelasannya!

SSST berencana meluncurkan 108 satelit LEO di tahun ini dan 648 satelit di 2025. Harapannya SSST mampu menyediakan jaringan global yang cukup pada 2027 mendatang dan dapat memiliki 15.000 satelit yang beroperasi sebelum 2030.

Saat ini Starlink menguasai konstelasi broadband komersial dengan jumlah sekitar 5.500 satelit LEO yang mengorbit di luar angkasa. Starlink merupakan anak perusahaan SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk dan bergerak di bidang luar angkasa. Fungsi utama dari satelit ini adalah menyediakan internet global kepada konsumen, perusahaan, dan lembaga pemerintah.

Satelit LEO merupakan satelit dengan orbit rendah yang beroperasi di ketinggian 300 km hingga 2.000 km di atas permukaan bumi. Keunggulan dari satelit LEO ini adalah biaya yang lebih murah dan memberikan transmisi yang lebih efisien daripada satelit dengan orbit lebih tinggi.

Foto: NASA Spaceflight

Baca Juga: China Ciptakan Baterai yang Bisa Diiisi Ulang dalam Tubuh Manusia

Persaingan satelit di orbit rendah Bumi mempunyai implikasi militer yang signifikan. Seringnya persaingan ini akan memengaruhi kekuatan antar dua negara yang bersaing.

Sejak perang Rusia Ukraina pada 2022, peran Starlink sebagai media komunikasi di medan perang sangat penting. Media yang berkerjasama dengan People's Liberation Army (PLA) menerbitkan beberapa editorial yang berisi ancaman yang disebabkan oleh Starlink terhadap kepentingan China.

Editorial ini berisi Starlink dan SpaceX sebagai sebuah bagian dari “hegemoni luar angkasa” yang telah diciptakan oleh Amerika Serikat. Hal ini dapat memberikan keuntungan militer ruang angkasa kepada Amerika Serikat secara sepihak. Pada Januari, PLA kembali menerbitkan editorial yang di dalamnya menjelaskan bagaimana Starlink menjadi ancaman keamanan bagi aset luar angkasa berbagai negara.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News

(sap)

 

Share :