Teknologi.id- Pada sebuah studi terbaru yang diterbitkan oleh jurnal Cell Stem Cell pada Kamis 7 September 2023, disebutkan bahwa para peniliti kini mencoba memasukan sel induk manusia ke dalam embrio babi yang dimodifikasi secara genetik.
Hingga saat ini penelitian yang dilakukan baru memasuki tahap awal, meskipun begitu sang penulis mengungkapkan bahwa suatu saat nanti, penelitian ini akan membantu industri kesehatan dalam meringankan kekurangan organ manusia yang dibutuhkan untuk proses transplantasi.
Eksperimen Memasukan Sel Induk Manusia ke Dalam Embrio Babi
Pada sebuah studi baru yang diterbitkan oleh jurnal Cell Stem Cell, dikatakan bahwa para peniliti kini mencoba melakukan penelitian untuk memasukan sel induk manusia ke dalam embrio babi yang dimodifikasi secara genetik. Saat embrio yang telah dimodifikasi ini dimasukan ke induk babi pengganti, maka embrio tersebut akan mengembangkan ginjal manusia tahap awal dalam kurung waktu sekitar 28 hari.
Dalam eksperimen sebelumnya, peneliti telah melakukan pengambilan ginjal dan jantung dari babi yang telah mengalami modifikasi genetik, lalu mengalihkan organ-organ tersebut ke penerima yang otaknya telah tidak berfungsi. Meskipun pada dasarnya metode ini memiliki risiko tinggi terkait penolakan organ-organ babi oleh tubuh manusia. Penelitian terbaru ini bertujuan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
Peneliti mencoba menggunakan CRISPR untuk merekayasa embrio babi agar bergantung pada sel manusia. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan ginjal, sehingga sel manusia yang disuntikan tidak kalah dalam bersaing di dalam tubuh babi. Selain itu, peneliti juga menggunakan sel induk manusia yang dirancang agar dapat berintegrasi lebih baik dengan sel babi.
Baca Juga : Terobosan Baru! Peneliti Ciptakan Model Embrio Manusia Tanpa Sperma, Telur, dan Rahim
Peneliti mencoba mengimplan 1.820 embrio chimeric ke dalam 13 babi pengganti, kemudian peneliti menghentikan kehamilan untuk mengekstraksi embrio yang terkandung selama sebulan untuk dianalisis.Dari jumlah tersebut, lima embrio mengandung ginjal tahap awal yang terdiri dari sekitar 50% hingga 60% sel manusia dan memiliki struktur yang normal untuk tahap perkembangan ini. Embrio-embrio ini mengandung sel-sel yang pada akhirnya akan membentuk ureter, struktur berbentuk tabung yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
"Kami hanya melihat sangat sedikit sel saraf manusia di otak dan sumsum tulang belakang dan tidak ada sel manusia di punggung genital, yang menunjukkan bahwa sel induk berpotensi majemuk manusia tidak berdiferensiasi menjadi sel germinal," ungkap Zhen Dai selaku penulis laporan ini.
Tantangan Dalam Eksperimen yang Dilakukan
Penerapan teknologi ini dalam transplantasi organ manusia masih memerlukan waktu penelitian yang cukup panjang. Salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah masalah penolakan oleh sistem kekebalan tubuh, karena ginjal yang telah dikembangkan oleh tim masih memiliki sel-sel yang berasal dari babi termasuk sel-sel yang membentuk pembuluh darah. Selain itu, banyak embrio babi juga mengalami masalah perkembangan dalam penelitian ini. Sehingga efisiensi proses ini perlu ditingkatkan melalui penelitian di masa depan.
"Karena organ tidak hanya terdiri dari satu garis keturunan sel, untuk mendapatkan organ yang segala sesuatunya berasal dari manusia, kita mungkin perlu merekayasa babi dengan cara yang jauh lebih kompleks dan hal ini juga membawa beberapa tantangan tambahan," ungkap senior penulis dan peneliti utama di Institut Biomedis Guangzhou, Miguel A. Esteba.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ras)