Sumber: SciTechDaily
Teknologi.id - Apakah teknologi bisa mengalahkan manusia di bidang kreativitas dan pemecahan masalah? Ternyata, jawabannya adalah “bisa banget.”
Penelitian terbaru menunjukan kecerdasan buatan (AI) bisa lebih jago dari kumpulan mahasiswa dalam tugas-tugas yang kreatif. Universitas Montana baru aja bekerjasama dengan mitra-mitranya membuat sebuah proyek penelitian.
Mereka ingin melihat perbandingan kreativitas dari manusia dan AI. Caranya adalah dengan mengadakan Torrance Tests of Creative Thinking (TCCT). Penelitian ini membandingkan skor dari 24 mahasiswa UM, 2.700 mahasiswa di seluruh negeri, dan aplikasi AI bernama ChatGPT. Aplikasi ini menggunakan mesin terbarunya yang paling canggih, GPT-4.
Karena AI semakin sering dipakai dalam hidup kita, penting untuk kita tahu bagaimana sih AI bisa bersaing dengan kreativitas dan kecerdasan manusia di bidang ini. Ini yang menjadi tujuan dari penelitian ini.
Peran ChatGPT
GPT-4 adalah model bahasa terbaru dari OpenAI. GPT sendiri adalah singkatan dari Generative Pre-trained Transformer, yaitu model bahasa berbasis deep learning yang bisa menghasilkan teks mirip kemampuan manusia. Tapi apa yang membuat GPT-4 berbeda? GPT-4 adalah model multimodal besar yang bisa mengolah data teks dan gambar, dan mengeluarkan respons mirip manusia. Kemampuan berpikir GPT-4 sangat melebihi pendahulunya, GPT-3.5, memperlihatkan kemampuan berpikir yang meningkat pesat dan menghasilkan teks yang sampai sekarang belum tertandingi.
Oke, sekarang kita kembali ke bahasan tesnya!
Hasil dan Analisis
Sumber: ClipDrop.AI
Saat membandingkan hasil respons yang didukung ChatGPT dengan hasil mahasiswa UM dan mahasiswa universitas lain di seluruh negeri yang mengikuti tes TTCT, ChatGPT memiliki hasil yang luar biasa. Soal kreativitas, ChatGPT masuk ke dalam peringkat 1% teratas untuk tes kelancaran dan originalitas, menunjukankemampuannya mengeluarkan banyak ide dan membuat ide baru. Walaupun turun sedikit menjadi 97% dalam hal fleksibilitas, yang berarti bisa mengeluarkan variasi dan kategori ide-ide yang berbeda, ChatGPT tetap punya kemampuan yang hebat.
Yang menarik adalah, ada juga mahasiswa UM yang bisa tampil di level yang sama. Namun, ChatGPT mengalahkan sebagian besar mahasiswa universitas di seluruh negeri.
Baca juga: Buat Konten 10x Lebih Cepat dengan AI Tools Ini!
Presentasi dan Respons
Penelitian ini dilakukan saat semester musim semi dengan bantuan dari Christian Gilde dari UM Western dan Christian Byrge dari Universitas Vilnius. Hasilnya dipresentasikan di Konferensi Kreativitas Southern Oregon University di bulan Mei.
Saat konferensi, datanya dipresentasikan tanpa banyak penjelasan. Tetapi, ada bukti kuat yang menunjukan jika AI sudah punya kemampuan kreatif yang setara, atau bahkan lebih tinggi, dari manusia. Ada beberapa respons AI-nya yang menarik dan dibagikan di konferensi.
ChatGPT sendiri mengatakan kalau kreativitas manusia mungkin belum sepenuhnya bisa dimengerti dan mengusulkan perlunya alat penilaian yang lebih canggih yang bisa membedakan antara ide yang dibuat manusia dengan AI. Yang lebih seru lagi dari penelitian ini adalah, AI yang dipakai saat tes tidak bisa mencontek. Seluruh materi yang dipakai dalam TTCT adalah materi yang dilindungi hak cipta, sehingga ChatGPT tidak bisa mengakses info apa pun tentang tes dari internet ataupun basis data publik.
Opini Ahli
Dokter Erik Guzik (profesor yang membuat eksperimen ini) meyakini kalau kecerdasan buatan, khususnya ChatGPT, punya potensi besar untuk menambah kreativitas di dunia bisnis dan menjadi penggerak inovasi di daerah hingga nasional. Dengan kemampuannya menghasilkan tanggapan-tanggapan baru dan mengejutkan, ChatGPT sudah melebihi ekspektasi di bidang pemikiran asli.
Bahkan dengan majunya GPT-4, sekarang AI bisa lebih hebat daripada manusia dalam tugas-tugas yang melibatkan ide-ide kreatif dan unik, sehingga masuk dalam 1% teratas dari semua hasil pemikiran manusia. Sementara AI terus berkembang, Guzik membayangkan kalau nantinya AI akan menjadi kunci di dunia bisnis yang mendorong inovasi baik di tingkat lokal maupun nasional.
Kesimpulan
Akhir kata, kami kaget bagaimana kecerdasan buatan seperti ChatGPT bisa melangkahi batas-batas kecerdasan manusia. Kemajuan-kemajuan ini punya potensi untuk mengubah dunia kita dan membuka jalan ke tingkat kreativitas baru. Seiring kita yang akan semakin banyak berinteraksi dengan AI, seharusnya kita bisa menghargai kecerdasan maupun keterbatasannya.
Yang membuatnya sangat layak untuk ditunggu adalah,AI membawa peluang tidak terhitung untuk bisnis dan para profesional. AI bisa menjadi penggerak inovasi daerah lokal sampe nasional. Pasti akan seru menunggu bagaimana semua orang akan merangkul teknologi ini dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(aa)