China Berhasil Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Apakah Aman?

Bunga Melssa Maurelia . April 08, 2024

ginjal babi manusia
Foto: Global Times

Teknologi.id - Dalam dunia kedokteran, upaya untuk mengejar solusi atas kekurangan donor organ telah menjadi tantangan tersendiri. Namun, di tengah kondisi itu, para dokter bedah di China telah mencapai tonggak bersejarah dengan berhasil melakukan transplantasi ginjal babi ke seorang pasien manusia. 

Proses ini, yang dipimpin oleh Profesor Qin Weijun dan Profesor Dou Kefeng, memperkuat posisi China dalam inovasi medis global dan memberikan harapan baru bagi pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir. 

Membacanya saja, membuat heran bukan? Apakah organ hewan aman jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia? Pertanyaan tersebut pasti muncul di benak Anda. Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk dapatkan jawabannya! 

Proses Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Transplantasi ginjal babi ke manusia pertama kali dilakukan di Rumah Sakit Xijing pada tanggal 25 Maret. Ini adalah bentuk tindak lanjut dari kesuksesan transplantasi hati babi ke manusia yang terjadi pada awal bulan yang sama. Kedua prosedur ini telah membuka jalan baru dalam pengembangan xenotransplantasi, memperlihatkan kemungkinan penggunaan organ dari hewan sebagai solusi untuk kekurangan organ donor pada manusia. 

Penyakit ginjal stadium akhir adalah kondisi serius di mana ginjal mengalami gagal total. Pasien yang mengalami kondisi ini sering kali membutuhkan transplantasi ginjal untuk bertahan hidup. Namun, ketersediaan organ donor sering menjadi kendala utama dalam proses tersebut. 


china berhasil transplantasi ginjal babi ke manusia
Foto: Unsplash.com



Dengan kemajuan teknologi dalam bidang penyuntingan gen dan imunologi, xenotransplantasi menjadi solusi yang menjanjikan. Penggunaan organ babi yang telah dimodifikasi genetik untuk meminimalkan resiko penolakan oleh tubuh manusia menjadi terobosan penting dalam mengatasi kekurangan organ donor. 

Proses transplantasi ginjal babi ke manusia di China melibatkan kerja tim 21 departemen rumah sakit. Kolaborasi lintas-disiplin seperti ini sangat penting untuk memastikan kesuksesan prosedur medis yang kompleks. Tim ini terdiri dari ahli-ahli urologi, bedah hepatobilier, dan anestesiologi, yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama: menyelamatkan nyawa pasien. 

Organ-organ babi yang digunakan dalam operasi ini diperoleh dari Chengdu Clonorgan Biotechnology Co Ltd. Perusahaan ini telah melakukan modifikasi genetik pada organ-organ tersebut sehingga dapat lebih cocok dengan tubuh manusia. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mengurangi resiko penolakan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan kesuksesan transplantasi. 

Setelah menjalani operasi yang berjalan selama enam jam 15 menit itu berjalan dengan lancar. Ultrasonografi intraoperatif menunjukkan perfusi darah yang baik, mengindikasikan tidak adanya penolakan hiperakut. 

Tidak hanya itu, keberhasilan prosedur ini juga tidak lepas dari dukungan dan kerja sama keluarga penerima donor organ. Mereka memberikan persetujuan tanpa pamrih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini setelah pasien dinyatakan mengalami kematian otak. Tindakan ini menunjukkan pentingnya keterlibatan dan pemahaman masyarakat dalam upaya ilmiah untuk kemajuan kedokteran. 

Bukti Kemajuan Teknologi Kedokteran

Pencapaian yang paling menonjol dari transplantasi ginjal babi ke manusia adalah fakta bahwa organ tersebut berhasil berfungsi normal selama sembilan hari setelah operasi. Ginjal tersebut bahkan mampu menghasilkan urin, menandakan bahwa integrasi organ hewan ke dalam tubuh manusia memungkinkan fungsi yang relatif normal. Hal ini memberikan harapan baru bagi banyak pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir, yang sebelumnya mungkin merasa putus asa dengan keterbatasan ketersediaan organ donor. 

Profesor Dou Kefeng, salah satu ahli bedah terkemuka yang terlibat dalam operasi ini, menekankan potensi besar xenotransplantasi dalam mengatasi kekurangan organ donor. Teknologi ini memiliki potensi untuk menyelamatkan banyak nyawa dengan mengurangi waktu tunggu atau memperpanjang hidup pasien yang menunggu transplantasi organ.

Dengan pencapaian ini, China tidak hanya memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam inovasi medis global, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi penelitian xenotransplantasi di seluruh dunia. Keberhasilan ini tidak hanya mengilhami harapan bagi pasien yang menderita penyakit ginjal, tetapi juga membuka jalan bagi kemungkinan penyelamatan nyawa melalui xenotransplantasi.

Melalui kerja keras, kolaborasi lintas-disiplin, dan dukungan masyarakat, dunia kedokteran terus bergerak maju menuju masa depan di mana solusi untuk kekurangan organ donor menjadi lebih terjangkau dan dapat diandalkan.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News

(bmm)

Share :