Ilmuwan Temukan Cara Kendalikan Protein untuk Menahan Penyebaran Kanker

Azriel Agustian . January 31, 2024

protein kanker

Foto : technologynetworks.com

Teknologi.id – Protein MYC adalah salah satu gen yang paling sering bermutasi, banyak dipelajari, dan diekspresikan secara berlebihan yang menyebabkan kanker. Sebagian besar mutasi pada gen MYC mengarah pada ekspresi konstitutifnya.

Gen MYC mengkodekan protein MYC yang merupakan faktor transkripsi. Faktor transkripsi MYC menyebabkan peningkatan regulasi beberapa gen yang terlibat dalam perkembangan siklus sel, apoptosis, dan transformasi sel, yang menyebabkan peningkatan jumlah sel, dan kemudian menyebabkan kanker. Gen ini hadir pada kromosom 8 dan mengatur hampir 15% dari seluruh gen.

Belum lama ini para ilmuwan membeberkan kabar baik, kini, para ilmuwan telah menemukan cara untuk mengontrol protein MYC yang berperan dalam penyebaran kanker.

protein kanker

Foto : ucsf.edu

Kontrol protein MYC

Mengutip Science Alert, Senin (29/1/2024) protein MYC merupakan protein tidak berbentuk, dan tidak memiliki struktur yang dapat ditargetkan. Hal tersebut rupanya menjadi salah satu masalah dalam mengontrol protein MYC karena menyulitkan obat untuk mengindentifikasi secara efektif, dan menjaganya agar tetap berfungsi normal. Akan tetapi, tim dari Universitas California, Riverside (UCR) telah mampu mengembangkan senyawa peptida yang dapat mengikat atau berinteraksi dengan MYC, dan membantu mengendalikannya kembali.

"MYC tidak seperti makanan bagi sel kanker namun lebih seperti steroid yang mendorong pertumbuhan kanker dengan cepat. Itu mengapa MYC merupakan penyebab 75 persen dari seluruh kasus kanker pada manusia," kata ahli biokimia Min Xue dari UCR.

Baca JugaDiam-Diam Ilmuwan Kembangkan Otak Mini yang Terbuat dari Janin

Dalam temuan barunya ini, peneliti mempelajari sejumlah kecil struktur yang dimiliki MYC untuk membangun peptida yang dapat menempel pada struktur tersebut. Salah satu peptida yaitu NT-B2R terbukti bisa menonaktifkan MYC. Benar saja, NT-B2R terbukti berhasil berikatan dengan MYC dalam pengujian menggunakan kultur yang terbuat dari sel kanker otak. Hal tersebut kemudian mengubah cara sel mengatur banyak gennya dan pada akhirnya menurunkan metabolisme, dan proliferasi sel kanker.

Itu ibarat mengikat tangan seseorang ke belakang untuk menghentikan mereka melakukan apa pun. "Kami meningkatkan kinerja pengikatan peptida ini dibandingkan versi sebelumnya sebesar dua kali lipat. Hal ini membuatnya lebih dekat dengan tujuan pengembangan obat kami," ungkap Xue.

Meski hasil awal ini cukup menjanjikan, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Termasuk tes yang ketat pada manusia perlu dilakukan. Namun dari studi itu, kita mungkin telah menemukan metode untuk menghentikan cara kanker membajak proses biologis yang sehat. "Kami gembira mengetahui temuan studi menjadi salah satu kunci dalam pengembangan obat kanker," tambah Xue.

Studi dipublikasikan di Journal of American Chemical Society.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Share :