Foto: MSN
Teknologi.id - Otak adalah salah satu bagian dari sistem saraf pusat, yang terhubung dengan sumsum tulang belakang. Organ yang sangat penting, dan kompleks ini memiliki banyak fungsi.
Seperti menerima, memproses,
dan menafsirkan informasi sensorik dari penglihatan, penciuman, suara,
sentuhan, dan rasa sakit, suhu dari seluruh tubuh, serta input otonom (tidak
disengaja) dari organ lainnya yang membentuk pemikiran, mengambil keputusan
menyimpan ingatan, emosi, dan mengatur keseimbangan.
Sejumlah pakar, dan ilmuwan baru-baru
ini menciptakan otak mini di laboratorium. Mereka membentuk jaringan rumit yang
bisa menghasilkan gelombang otak. Jika dilihat, karya mereka mirip dengan otak
yang berkembang dari bayi manusia prematur.
Di sebut organoid otak, yang
merupakan bentuk tiga dimensi anatomi yang disebut sebagai 'otak mini' sedang dikembangkan
di laboratorium, dari jaringan otak janin manusia. otak mini dapat melengkapi
organoid yang berasal dari sel induk dan memfasilitasi cara-cara baru, yang unik
untuk mempelajari kesehatan, dan penyakit otak, ungkap para peneliti.
Walau sel induk harus dipancing agar menyerupai bagian otak yang berbeda, jaringan yang diambil langsung dari otak dapat secara tepat menangkap jaringan tersebut pada tahap perkembangan tertentu.
Seperti
Apa Bentuk Otak Mini
Mengutip dari Liputan6.com, dan juga CNN Otak mini ini sedikit berbeda dengan otak manusia. Organ yang
diciptakan di laboratorium itu berwarna putih, seperti gumpalan bola. Organ itu
tumbuh dengan diameter hanya 0,2 inci (0,5 cm). Meski demikian, jaringan saraf
otak itu dapat berkembang selama sembilan hingga 10 bulan. Sepanjang
pertumbuhan otak mini itu, pakar menggunakan satu set elektroda kecil yang
terhubung ke neuron dapat mengukur aktivitas otak. Para peneliti menemukan pada
sekitar dua bulan, neuron-neuron dalam otak mini itu mulai menembakkan sinyal
secara sporadis, semuanya pada frekuensi yang sama.
“Organoid baru yang berasal
dari jaringan janin ini dapat menawarkan wawasan baru tentang apa yang
membentuk berbagai wilayah otak, dan apa yang menciptakan keragaman
sel-selnya," ungkap penulis studi pertama Delilah Hendriks, pemimpin
kelompok afiliasi dari Princess Máxima Center for Pediatric Oncology di
Belanda.
Sebelumnya, para ilmuwan merekayasa otak mini menggunakan sel induk yang berpotensi menjadi jenis sel apa pun jika disuplai dengan campuran bahan kimia tertentu. Otak mini ini berguna untuk mempelajari perkembangan, dan gangguan. Namun, otak mini yang diperoleh langsung dari jaringan otak dapat memberikan wawasan baru mengenai perilaku, dan karakteristik sel-sel yang spesifik pada otak.
Baca Juga : Produk Mobil Listrik BYD Asal China Siap Ramaikan Pasar Indonesia
Tahapan
Membuat Otak Mini Yang dilakukan Ilmuan
Foto : The Guardian
Untuk membuat otak mini
baru, para peneliti mengambil sampel jaringan otak dari janin yang meninggal
sekitar usia kehamilan 12 hingga 15 minggu, yang disediakan oleh donor anonim.
Mereka secara terpisah
menumbuhkan sampel kecil dari masing-masing jaringan di piring kecil menggunakan
nutrisi, dan faktor pertumbuhan tertentu.
Setiap sampel terus-menerus
dikocok perlahan seiring pertumbuhannya, untuk memastikan bahwa semua sel di
dalamnya terkena bahan kimia, dan mereka tidak diberi perancah fisik untuk
tumbuh.
Sekitar empat hingga delapan
hari kemudian, para peneliti melihat pembentukan "struktur 3D terorganisir
ganda." yang kemudian berkembang menjadi organoid dengan penampilan seperti
jaringan.
Otak mini yang dihasilkan
mengandung banyak jenis sel, termasuk sel induk saraf yang dikenal sebagai
'glia radial luar.' Jaringan janin juga memproduksi protein matriks
ekstraselulernya sendiri, yang bertindak sebagai perancah, dan mendukung
terbentuknya struktur 3D.
Otak mini yang tumbuh dari jaringan otak tertentu, seperti otak depan, mempertahankan karakteristik struktural khusus pada bagian organ tersebut, dan merespons molekul pemberi sinyal spesifik yang terlibat dalam perkembangan otak.
Baca juga:Ilmuwan China Temukan Golongan Darah P, Paling Langka di Dunia
Dalam percobaan awal ini,
otak mini ditumbuhkan selama enam bulan. Khususnya, para peneliti mampu
menumbuhkan beberapa otak kecil dari satu sampel jaringan.
Organoid muncul sebagai cara
baru untuk menguji keamanan, dan efektivitas obat, sehingga kemampuan untuk
menghasilkan banyak organoid dari satu sampel suatu hari nanti dapat berguna
untuk melakukan eksperimen berulang terhadap terapi baru untuk sebuah penyakit.
Seperti model otak manusia
lainnya, "kerangka etika khusus" dan "diskusi aktif dengan donor, dan komunitas ilmiah." diperlukan sebelum eksperimen lebih lanjut dilakukan
dengan menggunakan organoid ini.
Misalnya, para peneliti harus hati-hati mempertimbangkan etika transplantasi jaringan otak manusia ke spesies lain, seperti hewan pengerat, seperti yang telah dilakukan pada organoid yang berasal dari sel induk.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(aa)
Tinggalkan Komentar