foto: kai.or.id
Teknologi.id - Kembali normalnya kegiatan masyarakat belum dapat dipastikan sepenuhnya bebas dari virus Covid-19. Varian-varian baru terus berkembang dan kini kabarnya tidak bisa dideteksi menggunakan antigen. Varian baru ini adalah Varian omicron XBB dan XBC. Virus ini dilaporkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, telah ditemukan di Indonesia. Virus Corona sub-varian Omicron XBB terpantau menyebar lebih cepat dan tampaknya kebal akan antibodi yang telah dibangun vaksin yang disuntikkan ke setiap orang.
Menurut Thomas Russo, seorang Profesor dan Kepala Penyakit Menular di Universitas Bufallo, New York, XBB adalah salah satu sub-varian Omicron yang menyebar dengan cepat, efisien, dan kebal terhadap antibodi dari vaksin. Selain itu, obat antibodi yang dikonsumsi mungkin juga tidak terlalu efektif untuk melawan XBB. Walaupun demikian, pengaruh vaksin yang terdapat di dalam tubuh tidak akan hilang karena justru akan mencegah dan meningkatkan kekebalan tubuh seseorang.
Varian Omicron XBB ini awalnya terdeteksi pada bulan Agustus 2022 di India dan telah terdeteksi di lebih dari 17 negara sejak saat itu, termasuk negara Australia, Bangladesh, Denmark, Jepang, Amerika Serikat, dan terakhir di Singapura. Dilansir dari Tempo, Kementrian Kesehatan Singapura juga menyatakan bahwa XBB memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Mereka mencatat bahwa sub-varian ini berkontribusi pada 54 persen dari kasus Covid-19 di Singapura, yang meningkat sebanyak 22 persen pada minggu sebelumnya.
Baca juga: Jokowi Sahkan UU Perlindungan Data Pribadi, Pelanggar akan Didenda hingga Rp6 Miliar!
Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung karena masyarakatnya masih menerapkan protokol kesehatan. Secara umum, hampir seluruh masyarakat Indonesia masih menggunakan masker saat berpergian atau di dalam ruangan. Dirinya menganggap bahwa ini adalah salah satu keunggulan dari Indonesia sehingga penyebaran virus varian baru ini menjadi tidak terlalu signifikan. Walau demikian, masyarakat tidak boleh lengah dan tetap mengutamakan kesehatan.
Dilansir dari CBNC Indonesia, Departemen Kesehatan Fillipina mengungkapkan pendeteksian virus hanya bisa dilakukan dengan pengurutan genom dengan sampel yang dikumpulkan dari tes RT-PCR. "Kami tidak bisa mendeteksi garis keturunan virus dari sampel antigen." Guido David, seorang peneliti dari OCTA, menyarankan pemerintah setempat melakukan pengujian antigen acak untuk penumpang yang setuju di angkutan umum khususnya kereta api. Dengan begitu bisa mendapatkan gambaran lebih besar soal kehadiran dua varian baru di negara tersebut.
Pemerintah pun diharapkan semakin gencar dalam memasfikan program vaksin dan booster kepada masyarakat. Hal ini lantaran virus omicron varian baru ini lebih kebal terhadap vaksin. Dengan demikian, seseorang yang belum divaksin, belum memiliki perlindungan apapun untuk daya tahan tubuhnya. Mereka akan lebih rentan terserang virus Omicron XBB dan XBC dibandingkan mereka yang sudah divaksin dan booster.
Direktur Jenderal Departemen Ilmu Kedokteran Thailand, Dr Supakit Sirilak, mengatakan bahwa varian Omicron kini telah bermutasi menjadi banyak subvarian, dengan beberapa di antaranya mampu bergerak 2--3 kali lebih cepat dari varian aslinya. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir dengan penyebaran virus ini karena gejala yang ditimbulkan tidak serius atau mengakibatkan efek samping yang parah. Hal ini lantaran dipengaruhi kembali oleh daya tahan tubuh masing-masing individu dan kekebalan imun yang berbeda.
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, gejala dari varian Omicron XBB ini tampak mirip seperti gejala Covid-19 pada umumnya, yang meliputi demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala. Kalian harus memastikan kembali apabila mengalami gejala-gejala tersebut apakah dapat dikatakan sebagai terjangkit virus Omicron atau penyakit yang lain.
Masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian Omicron ini selama sudah memaksimalkan vaksin dan booster. Vaksin yang sudah dicerna oleh tubuh akan memberikan daya tahan dan kekebalan yang lebih baik untuk mencegah berbagai penyakit menyerang, khususnya varian Covid-19 dan sub-variannya. Tetap utamakan protokol kesehatan dan tentunya gunakan masker saat beraktivitas.
Baca juga: Data Pengguna Microsoft Sebanyak 2,4 Terabyte Diduga Bocor
(LA)