Foto: EurAsian Times
Teknologi.id - Sebuah jet
tempur milik Angkatan Udara Amerika
Serikat (AS) dikabarkan terjatuh
dari dek kapal induk selama operasi di Laut
China Selatan.
Kecelakaan jet tempur milik AS di
Laut China Selatan itu terjadi pada Senin, 24 Januari 2022 dan mengakibatkan
tujuh orang terluka.
Pilot jet tempur F-35C Lightning II Amerika Serikat
terlontar saat jetnya mengalami kecelakaan ketika mendarat di dek kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70).
Tidak ada rincian yang diberikan
tentang penyebab insiden atau nasib pesawat. Armada Pasifik mengatakan insiden
itu sedang diselidiki.
F-35C adalah yang terakhir dari tiga varian yang beroperasi,
mulai memasuki dinas pada tahun 2019 lalu.
Jet tempur generasi kelima ini
mengintegrasikan teknologi siluman sehingga potensi tidak terdeteksi radar musuh.
Jet ini masuk kategori jet tempur
supersonik yang sangat cepat. Teknologi tersebut memberi pilot pengendalian
yang baik serta mematikan.
Dilansir dari Naval Aviation, jet tempur ini memiliki panjang 15,7 meter dan bentang sayap 13,1 meter dengan radius tempur sejauh 1.100 kilometer.
Baca juga: Jet Hipersonik, Masa Depan dalam Penerbangan?
Jet tempur ini memiliki banyak sensor
seperti radar Active Electronically Scanned Arrays (AESA), Distributed Aperture
System (DAS), Electro Optical Targeting System (EOTS).
Serta Helmet Mounted Display
System yang memungkinkan pilot untuk melihat segala sesuatu di ruang
pertempuran dengan kesadaran situasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kemudian jet tempur ini dapat
terbang dengan kecepatan 1,6 Mach
atau sekitar 1.975 kilometer per jam,
bahkan disebut dapat terbang lebih cepat dari itu.
(fpk)