Teknologi.id - Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin gencar dipakai dalam memproduksi dan manipulasi foto. Untuk mengatasi permasalahan ini, Sony, Canon, dan Nikon telah bersatu dalam pengembangan teknologi otentikasi dan tanda tangan digital pada kamera-kamera profesional mereka. Inovasi ini diharapkan dapat membantu membedakan foto asli dari hasil rekayasa AI.
Penerapan Teknologi Otentikasi
Ketiga perusahaan kamera terkemuka ini, Sony, Canon, dan Nikon, tengah mengembangkan teknologi otentikasi yang mampu membedakan antara foto asli dan hasil rekayasa AI. Mereka berencana menanamkan penanda digital di kamera dengan informasi seperti tanggal, lokasi pengambilan foto, dan nama fotografer. Teknologi otentikasi ini dapat diakses melalui alat web bernama Verify yang dibuat oleh aliansi perusahaan media, teknologi, dan kamera global.
Nikon berencana memasarkan kamera mirrorless profesional yang dilengkapi dengan teknologi otentikasi, sementara Canon merilis aplikasi untuk mengidentifikasi apakah sebuah gambar hasil rekaan AI atau asli. Sony, melalui pembaruan firmware, berencana mengimplementasikan teknologi ini pada tiga produk kamera mirrorless profesional.
Pengujian dan Kerja Sama dengan Associated Press
Pada Oktober tahun lalu, Sony dan Associated Press telah menguji alat otentikasi serupa. Uji lapangan terbaru Sony dan AP telah selesai pada bulan Oktober 2023, dengan evaluasi terhadap otentikasi tangkapan dan proses alur kerja. Sony bekerja sama dengan Camera Bits untuk menciptakan teknologi dalam Photo Mechanic yang mempertahankan signature digital kamera sampai ke proses penyuntingan metadata.
Baca juga: AI Bisa Jadi Terobosan Sekaligus Ancaman di Tahun 2024
Teknologi Signature Sony
Melihat prevalensi foto yang dihasilkan menggunakan teknologi AI, Sony Electronics menciptakan teknologi signature. Teknologi ini menandakan bahwa sebuah foto dihasilkan oleh manusia menggunakan kamera Sony, bukan dengan bantuan AI. Teknologi signature ini memberikan sertifikat digital dalam kamera, memungkinkan pembuatan catatan pengambilan gambar guna memvalidasi keaslian gambar.
Dukungan terhadap Integritas Konten
Neal Manowitz, President dan CEO of Sony Electronics, menyatakan bahwa teknologi generative AI yang berkembang cepat membawa banyak kemungkinan baru, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan bahaya manipulasi foto dan gambar dalam jurnalisme. Sony, sebagai komite pengarah C2PA (Coalition for Content Provenance and Authenticity), menetapkan standar industri untuk melacak penyuntingan dan manipulasi gambar.
Baca juga: Gantikan Stetoskop,Teknologi Laser AI Bisa Deteksi Detak Jantung Lewat Tenggorokan
Rencana Perluasan dan Kolaborasi
Sony berencana merilis teknologi signature dalam pembaruan firmware pada kamera-kamera kelas profesional mereka, yakni Alpha 9 III, Alpha 1, dan Alpha 7S III, pada awal tahun 2024. Selain itu, Canon juga akan merilis kamera dengan fitur serupa pada awal tahun 2024 dan mengembangkan teknologi untuk menambahkan tanda tangan digital pada video. Kedua perusahaan ini juga berencana membuat layanan verifikasi berbasis web untuk mengautentikasi foto-foto yang dilengkapi dengan tanda tangan digital.
Pandangan Pada Teknologi di Masa Depan
Pengembangan teknologi tanda tangan digital oleh Nikon, Sony, dan Canon menciptakan standar baru dalam autentikasi foto. Hal ini diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap integritas konten, terutama dalam menghadapi penyebaran informasi palsu dan manipulasi gambar. Seiring dengan kemajuan teknologi, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen industri kamera terhadap keaslian dan keamanan konten visual.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LF)