Fokus Pada AI, Google Lakukan PHK Terhadap Lebih dari 1.000 Karyawan

Lutfiyah Fathiyani . January 20, 2024

Google AI

Teknologi.id - Google baru-baru ini mengambil langkah drastis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 1.000 orang dalam waktu seminggu. Keputusan ini sejalan dengan fokus perusahaan pada pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). CEO Google, Sundar Pichai, dalam memo berjudul ‘Prioritas 2024 dan Tahun Depan’ yang diterima karyawan pada Rabu malam (17/1), menyatakan, "Kami memiliki tujuan ambisius dan akan berinvestasi pada prioritas-prioritas besar tahun ini."

Pichai menegaskan bahwa perusahaan akan membagikan tujuan terkait AI untuk tahun 2024 dalam waktu dekat dan akan mempublikasikan Objective and Key Result (OKR) yang mencerminkan kinerja karyawan. Dalam memo tersebut, Pichai juga mencatat bahwa untuk mencapai tujuan investasi tersebut, perusahaan harus membuat pilihan sulit, yang dalam konteks ini merujuk pada PHK.

Meskipun Pichai menyatakan bahwa jumlah karyawan yang di-PHK tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya, di mana pada Januari 2023, Google melakukan PHK terhadap 12.000 pekerjaan atau sekitar 6% dari total karyawan, langkah tersebut tetap mengejutkan. Selain melakukan PHK, perusahaan juga mengurangi beberapa tunjangan, laptop, dan peralatan.

Baca juga Hebat! Kini Teknologi AI Bisa Tiru Tulisan Tangan Manusia

Pada awal 2024, Google bahkan melaksanakan dua kali PHK dalam seminggu. Langkah pertama terfokus pada pegawai di pusat insinyur, Google Assistant berbasis suara, augmented reality, dan tim insinyur pusat. Langkah kedua menyasar karyawan di YouTube. Chief Business Officer YouTube, Mary Ellen Coe, menyampaikan, “Kami mengambil keputusan untuk menghilangkan beberapa peran dan mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa rekan tim kami.” Dia juga menambahkan bahwa karyawan yang terkena dampak di Amerika dan kawasan Asia-Pasifik akan diberitahu pada akhir hari tersebut.

Keputusan Google ini terjadi ketika YouTube, anak perusahaan Google, sedang berusaha pulih dari perlambatan periklanan tahun lalu dan menghadapi persaingan sengit dengan platform lain seperti TikTok. Perubahan drastis ini mencerminkan komitmen Google untuk terus mengembangkan kecerdasan buatan sebagai prioritas utama, meskipun hal ini memerlukan penyesuaian internal yang sulit.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LF)

Share :