AI Ghostwriter dari Ubisoft Akan Menggeser Pekerjaan Penulis Video Game?

Adnan Algifari . March 24, 2023

Foto: Instagram/@ubisoft

Teknologi.id - AI Ghostwriter yang sedang dikembangkan oleh Ubisoft menimbulkan pro kontra dalam bidang penulisan video game, yang mana dengan AI Ghostwriter ini dapat memberikan dialog untuk NPC (Non Playable Character) atau karakter yang tidak bisa dimainkan.

Ubisoft sebagai perusahaan pengembang AI Ghostwriter ini adalah sebuah perusahaan video game yang berpusat di Rennes, Perancis. Perusahaan tersebut telah membuka cabang dengan jumlah 25 studio di 17 negara dan anak perusahaannya di 26 negara. Ubisoft juga pernah menduduki perusahaan permainan video terbesar keempat di dunia pada 2009.

Ubisoft sebagai perusahaan pengembang beberapa game besar, seperti Assasins's Creed dan Far Cry  melakukan terobosan baru yang akan mengembangkan AI Ghostwriter untuk mempermudah pekerjaan para penulis video game.

Baca juga: Opera Sisipkan ChatGPT ke Browsernya dengan Dukungan AI Prompts

Mempermudah Bukan Menggantikan Penulis Video Game

Dilansir Teknologi.id dari Ubisoft bahwa semakin besar cakupan video game dibuat, maka semakin besar pula tantangan yang mesti mereka kerjakan, seperti membuat percakapan untuk karakter non pemain yang mana harus terlihat realistis dan interaktif.

"Saat game semakin besar cakupannya, penulis menghadapi tantangan yang terus meningkat untuk menjaga agar NPC tetap menarik dan realistis secara individual. Bagaimana Anda membuat setiap interaksi dengan mereka - terutama jika jumlahnya ratusan - berbeda? Di sinilah Ghostwriter, alat AI internal yang dibuat oleh departemen R&D Ubisoft, La Forge, masuk," tulis Ubisoft di blognya.

Ubisoft juga mengklaim dengan pengembangan AI Ghostwriter yang sedang mereka kerjakan tak akan menggantikan tugas para penulis game, justru sebaliknya, AI ini akan mempermudah pekerjaan para penulis, di mana menulis dialog untuk NPC yang sangat melelahkan dan memuakkan tersebut. Dan penulis game akan lebih fokus untuk menulis narasi di karakter yang lain.

"Ghostwriter tidak menggantikan penulis video game, melainkan meringankan salah satu tugas penulis video game yang paling melelahkan: menulis basa-basi. Ghostwriter secara efektif menghasilkan draf basa-basi pertama - frasa atau suara yang dibuat oleh NPC selama peristiwa yang dipicu - yang memberi penulis naskah lebih banyak waktu untuk memoles narasi di tempat lain," tulisnya.

Alasan Munculnya Ghostwriter

Ben Swanson, Ilmuwan R&D di La Forge Montreal sebagai pencipta Ghostwriter mengungkapkan bahwa AI ini adalah hasil percakapan dengan desainer naratif yang mengungkapkan sebuah tantangan, yang diidentifikasi Ben dapat diselesaikan dengan alat AI.

Obrolan kerumunan dan percakapan adalah fitur utama dari video game, seperti NPC berbicara satu sama lain, dialog musuh selama pertempuran, atau pertukaran yang dipicu saat memasuki suatu area. Semuanya memberikan pengalaman dunia yang lebih realistis dan membuat pemain merasa seperti game di sekitar mereka ada di luar tindakan mereka.

Namun, keduanya membutuhkan waktu dan upaya kreatif dari penulis naskah yang dapat dihabiskan untuk item plot inti lainnya. Ghostwriter berfungsi membebaskan waktu itu, tetapi masih memungkinkan penulis naskah memiliki kendali kreatif.

"Daripada menulis sendiri versi draf pertama, Ghostwriter memungkinkan penulis naskah memilih dan memoles sampel yang dihasilkan," tulis Ben.

Dengan begini, teknologi menjadi alat yang digunakan oleh tim untuk mendukung perjalanan kreatif, dengan setiap interaksi dan timbal balik yang berasal dari anggota yang menggunakannya.

Untuk lebih jelasnya, begini runtutan ketika menggunakan Ghostwriter:

  • Penulis naskah pertama-tama membuat karakter dan jenis interaksi atau ucapan yang diinginkan.
  • Ghostwriter kemudian mengusulkan sejumlah variasi yang dapat dipilih dan diedit oleh penulis naskah secara bebas agar sesuai dengan kebutuhan.
  • Lalu, pada proses ini menggunakan perbandingan sebagai metode evaluasi dan perbaikan.
  • Seteleh itu, pada setiap variasi yang dihasilkan, Ghostwriter memberikan dua pilihan yang akan dibandingkan dan dipilih oleh penulis naskah.
  • Setelah dipilih, AI akan belajar dari pilihan yang lebih disukai setelah ribuan pilihan yang dibuat oleh manusia, dan setelah itu pilihan akan menjadi lebih efektif dan akurat.

Baca juga: Bill Gates Ungkap Prediksinya untuk Masa Depan AI


Kontroversi Ghostwriter

Setelah Ubisoft memberikan pengumuman tentang rencananya akan peluncuran Ghostwriter, beberapa pengembang video game mulai 'menyerang' ke media sosial, menyerukan perusahaan untuk berinvestasi pada penulis manusia bukan ke AI. Seperti tweet dari akun @Charalanahzad yang memberikan komentarnya.


Foto: Twitter/@Charalanahzad

"Sebagai seorang penulis, harus mengedit skrip/dialog yang dibuat oleh AI terdengar jauh lebih memakan waktu daripada hanya menulis outline saya sendiri. Saya jauh lebih suka studio AAA menggunakan anggaran berapa pun biayanya untuk membuat alat seperti ini daripada mempekerjakan lebih banyak penulis," tulisnya.

Ubisoft menanggapi kritik-kritik yang datang di akun Twitternya, mereka menegaskan bahwa alat tersebut dibuat bekerja sama dengan penulis dan hanya tentang membuat lebih banyak variasi untuk outline yang diberikan kepada NPC.

Foto: Twitter/@Ubisoft

"Konteksnya sudah melenceng dari inti tujuannya, alat tersebut dibuat bekerja sama dengan penulis dan hanya tentang menciptakan lebih banyak variasi untuk basa-basi yang ditulis manusia, baris pendek dan berulang yang diberikan kepada NPC," tulis akun @Ubisoft.***

(aa)

Share :