Foto: Wall Street Journal
Teknologi.id - Grab dan Gojek kembali dikabarkan berencana untuk merger (penggabungan usaha) atas perintah pemegang saham yang meliputi SoftBank, setelah aksi korporasi dua aplikasi super di Asia Tenggara tersebut telah mendapat restu orang kuat. Siapakah orang tersebut?
Baca Juga: Kurangi Limbah, Peneliti Usulkan Masker N95 yang Bisa Diisi Ulang
Adalah Masayoshi Son, pendiri sekaligus CEO SoftBank, yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar Grab. Melalui SoftBank dan Vision Fund, Masayoshi memiliki saham Grab.
Awalnya, pembicaraan rencana merger Grab dan Gojek yang terjadi enam bulan lalu sempat ditentang SoftBank. Masayoshi Son kala itu percaya jika bisnis ride-hailing akan menjadi industri monopoli yang akan menguasai pasar. Namun, pandangan tersebut kini berubah, menurut sumber yang dekat dengan miliuner Jepang tersebut.
Kondisi perusahaan yang semakin merugi akibat dampak pandemi COVID-19 membuat diskusi tersebut kembali dilakukan. Sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melakukan pembatasan bisnis ride-hailing.
Baca Juga: Wow! Huawei Ciptakan Teknologi Pengisi Daya Nirkabel Jarak Jauh
Dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (16/9), saham Grab telah didiskon 25%, begitu pula yang terjadi pada saham Gojek, menurut seorang pialang pasar sekunder. Saat ini, valuasi Grab diperkirakan menyentuh angka US$14 miliar, sedangkan Gojek US$10 miliar.
Hingga kini, dilansir dari Financial Times, Selasa (15/9) pihak Grab, Gojek, dan SoftBank masih menolak memberikan komentar.
(rf)