GIS: Teknologi Strategis yang Jadi Tulang Punggung Digitalisasi Nasional

⁠Adimas Herviana . December 08, 2025

Foto:ArcGISOnline

Teknologi.id - Geographic Information System (GIS) merupakan sistem informasi geografis teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis dan memvisualisasikan data berbasis lokasi. GIS tidak hanya menampilkan peta digital, tapi juga menyajikan lapisan informasi spasial yang dapat dihubungkan dengan data lain, seperti demografi, infrastruktur maupun kondisi lingkungan.

Dengan GIS, organisasi dapat melihat hubungan antar data dalam konteks geografi. Sebagai contoh, bukan hanya mengetahui lokasi banjir, tapi juga memprediksi dampaknya terhadap jaringan listrik, transportasi, dan populasi di sekitar wilayah tersebut.

Esri sebagai salah satu pionir terbentuknya GIS menjelaskan, teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melihat, memahami, visualisasikan dan menafsirkan data dengan cara mengungkap pola, hubungan dan trend. GIS menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan berbasis data spasial.

Baca Juga: Waspada Banjir Awal Tahun, Kamu Harus Tau!

GIS menjadi Fondasi Transformasi Digital Pemerintah

GIS setelah berkembang menjadi pondasi transformasi digital di berbagai sektor. Energi, publik, transportasi hinggap mitigasi bencana kini semakin mengandalkan data spasial sebagai “Bahasa Bersama” untuk memahami kondisi lapangan secara real time

Sering meningkatnya kompleksitas operasional, organisasi tak lagi cukup hanya mengandalkan tabel atau laporan manual. GIS menggabungkan sensor digital, kecerdasan buatan (AI) dan visualisasi dinamis untuk memperhatikan kondisi sebenarnya dengan akurasi tinggi.

Pertamina dengan Real Time Permit

Salah satu contohnya adalah Pertamina yang mengadopsi GIS melalui platform Real-Time Permit. Sistem ini mengelola lebih dari 5000 dokumen perizinan yang dipantau langsung oleh dashboard berbagai lokasi. Dengan GIS, status proyek dapat dipetakan secara detail, mulai dari tahap evaluasi, proses hingga selesai. 

Selain itu, sistem ini dilengkapi Automatic Alert sehingga resiko administratif bisa diantisipasi sebelum menimbulkan hambatan di lapangan. Transformasi ini membuat tata kelola perizinan lebih cepat, transparan hingga minim kesalahan. 

 PLN gunakan Analisis Vegetasi Untuk Keandalan Listrik

GIS juga menjadi tulang punggung terasa masih digital di PLN. Salah satu inovasinya adalah pemanfaatan GIS untuk melakukan analisis vegetasi. Dengan memanfaatkan gabungan dari Citra Udara, AI, dan peta jaringan listrik, PLN dapat mengidentifikasi titik dimana pepohonan berpotensi mengganggu kabel-kabel listrik. 

Hasilnya tim operasional bisa melakukan pemangkasan secara terukur dan efisiensi, bukan lagi berdasarkan perkiraan manual. Teknologi ini membantu mencegah pemandangannya listrik akibat gangguan vegetasi sekaligus penghemat biaya operasional.

Rencana GIS dan Kota Pintar

GIS berperan penting dalam pembangunan smart city. Pemerintah daerah memanfaatkan GIS untuk: 

  • Mendeteksi potensi banjir dan tanah longsor.
  • Memantau kualitas udara secara real time.
  • Merencanakan jaringan transportasi publik.
  • Mendukung sistem perizinan berbasis lokasi (location-based licensing).

Pada masa bencana, GIS memungkinkan petugas mengetahui lokasi pengungsian, titik banjir tertinggi, hingga rute evakuasi yang paling aman. 

Baca Juga: Apple Janjikan Salurkan Bantuan Pada Korban Banjir

Keterhubungan dengan Big Data, IoT, dan AI

GIS kini tidak bisa dipisahkan dari big data, sensor IoT, dan kecerdasan buatan. Tanpa data spasial, banyak putusan strategis berpotensi tidak tepat sasaran. Mulai dari pengawasan infrastruktur, pengelolaan aset, hingga pelayanan publik. Semuanya kini membutuhkan analisis spasial untuk memastikan efisiensi dan akurasi.

Seiring meningkatnya ketergantungan pada teknologi real time, GIS diprediksi akan menjadi salah satu komponen paling vital dalam roadmap digital Indonesia. Ajang GeoInnovation Indonesia 2025 menegaskan peran GIS sebagai salah satu katalis transformasi digital nasional, dengan Pertamina dan PLN meraih penghargaan atas inovasi berbasis GIS. 

Bagaimana Peluang dan Tantangan GIS di Indonesia

Foto: Esri Indonesia

Meski GIS telah terbukti membawa manfaat besar, penerapannya di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah ketersediaan data spasial yang akurat dan terintegrasi. Banyak instansi pemerintah maupun swasta masih bekerja dengan data yang terpisah-pisah, sehingga sulit untuk membangun sistem analisis yang satu arah. 

Selain itu, literasi digital dan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi faktor penting. Penggunaan GIS membutuhkan keahlian khusus dalam analisis spasial, pemograman dan integrasi dengan teknologi lain seperti IoT dan AI. Tanpa tenaga ahli yang memadai, pemanfaatan GIS risiko tidak optimal.

Peluang GIS dalam transformasi digital nasional, GIS berpotensi akan menjadi tulang punggung pengambilan keputusan berbasis data. Dukungan pemerintah melalui kebijakan “Satu Data Indonesia” juga membuka jalan bagi integrasi data spasial lintas sektor. 

Masa Depan GIS di Indonesia

GIS tidak hanya sekedar alat pemetaan, melainkan teknologi strategis yang mampu mengubah cara organisasi bekerja. Mulai dari energi hingga kota pintar, GIS hadir sebagai solusi berbasis lokasi yang lebih cepat, transparan dan efisien. Dengan integrasi dengan AI dan IoT, GIS akan terus menjadi tulang punggung transportasi digital di kemudian hari.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Share :