Teknologi.id - Twitter telah mengalami perubahan besar yang mencakup tidak hanya perubahan nama dan logo menjadi " X ," tetapi juga perubahan sebutan dari "Tweet" menjadi "Post."
Perubahan ini pertama kali disadari oleh Evelyn Janeidy Arevalo, yang menemukan bahwa tombol untuk mengirim pesan sebelumnya bernama "Tweet" di situs Twitter kini telah diubah menjadi "Post."
The send "Tweet" button now says "Post" on browser!! pic.twitter.com/O2RrcR8vta
Meskipun demikian, saat Teknologi.id membuka situs Twitter, tombol tersebut masih menggunakan sebutan "Tweet."
Sebelumnya, perubahan nama Twitter menjadi "X" sempat menimbulkan masalah di Indonesia karena situs "X.com" termasuk dalam daftar situs yang diblokir.
Namun, Kominfo telah mengumumkan bahwa pemblokiran tersebut telah dicabut, dan pengguna yang mengakses "X.com" akan diarahkan kembali ke situs Twitter.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menjelaskan bahwa "X.com" sebelumnya telah digunakan untuk situs lain yang tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia, sehingga masuk dalam daftar blokir Kominfo.
Baca juga: Ini Alasan Elon Musk Ganti Logo Twitter Jadi X
Namun, setelah berkoordinasi dengan pihak Twitter di Indonesia, Kominfo menerima pemberitahuan bahwa "X.com" akan digunakan oleh Twitter. Sebagai tanggapan, Kominfo berkomitmen untuk melakukan normalisasi dan mencabut pemblokiran tersebut.
Perubahan ini diprakarsai oleh Elon Musk, yang merombak logo ikonik burung Twitter menjadi simbol "X." Logo yang sebelumnya berwarna biru, kini diubah menjadi hitam.
CEO Twitter, Linda Yaccarino, menjelaskan ide di balik perubahan menjadi "X." Menurutnya, "X" merupakan representasi masa depan interaktivitas tanpa batas, yang berfokus pada audio, video, perpesanan, pembayaran/perbankan, dan menciptakan pasar global untuk ide, barang, layanan, dan peluang. Didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI), "X" akan menghubungkan kita semua dengan cara yang baru dan revolusioner.
Perubahan ini menandai langkah maju Twitter ke masa depan, di mana platform ini berupaya untuk menciptakan pengalaman berinteraksi yang lebih canggih dan inklusif bagi penggunanya.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)