Starlink: Internet Satelit Elon Musk Sudah Bisa Digunakan di Indonesia!

Lusita Amelia . August 12, 2022

Foto: teknologibisnis.com

Teknologi. id - Layanan internet sudah seperti menjadi kebutuhan pokok bagi setiap pengguna gadget. Tanpa adanya internet, akan sulit berkomunikasi dengan orang lain dan melakukan berbagai pekerjaan. Internet di setiap negara memiliki kecepatan dan kualitasnya tersendiri. Begitu pula yang dilakukan oleh Elon Musk, yaitu membuat internet satelit milik perusahaannya yang dinamanya Starlink. Starlink ini merupakan bagian dari SpaceX, perusahaan Elon Musk, yang bergerak di bidang teknologi. Satelit ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem komunikasi internet berbasis satelit yang memiliki performa tinggi serta dengan harga yang terjangkau. Awalnya Starlink diuji coba di Amerika, tetapi sekarang mulai bekerja sama dan dicoba diterapkan di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Internet satelit Starlink sudah mulai digunakan di Indonesia. Namun, penggunaan internet ini masih sangat terbatas karena belum menjangkau keseluruhan wilayah dan hanya digunakan dalam rangka uji coba. Internet Starlink ini digunakan dalam acara Latihan Bersama (LATMA) Garuda Shield yang ke-16 tahun pada tahun 2022 di Amborawang, kecamatan Samboja, kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.  Layanan internet berbasis satelit itu dapat digunakan mulai dari 15 Juli hingga 31 Agustus 2022.

PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) telah mendapatkan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO). Hak tersebut menjadikan perusahaan seperti Starlink ini dapat menjual kapasitas satelit mereka Telkomsat untuk memenuhi kebutuhan pita backhaul milik Telkomsat. Maka dari itu, dalam kesempatan LATMA tersebut, Telkomsat menjadi wadah untuk menguji coba internet satelit milik Elon Musk tersebut. 

Baca juga: Terbaru! Mobil Listrik Wuling Akan Segera Mendarat di Indonesia

Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, mengatakan bahwa internet satelit Starlink dapat beroperasi jika gateway station telah dibangun oleh Telkomsat. Gateway station tersebut merupakan investasi dan milik Telkomsat. "Tanpa gateway station Telkomsat, maka satelit Starlink tidak bisa berfungsi untuk melayani backhaul Telkomsat," kata Johnny -- dilansir dari Kompas.com (2022)

Starlink dan Perbedaannya dengan Internet Biasa

1. Letak Orbit Lebih Rendah

Perbedaan mendasar dari internet satelit Starlink dengan internet satelit lainnya, yaitu di letak orbit satelitnya. Internet satelit biasa berada di orbit geostasioner yang berjarak 35.000 KM dari bumi. Dengan jarak yang jauh tersebut, jangakuan internet ke seluruh daerah akan lebih luas. Namun, konektivitas dan kecepatan internetnya lebih lambat karena jarak yang cukup jauh dari radar. Berbeda dengan internet satelit biasa, Starlink memakai konstelasi satelit low-earth (LEO) dengan jarak 550 KM dari bumi. Cakupan satelit Starlink memang kecil dan tidak luas karena berada di orbit rendah. Namun, konektivitas dan kecepatan internet kepada pengguna akan lebih cepat.

2. Latensi Lebih Rendah

Dengan jarak yang cukup dengan bumi, kecepatan internet dari satelit Starlink kepada pengguna akan lebih cepat dan kuat. Latensi atau penundaan waktu dari mengirim pesan dan menerima pesan akan lebih rendah sehingga penerima dan pengirim dapat berinteraksi dengan lebih cepat.

Dilansir dari Kompas (2022), Letda Czi Mashabi, Danton, mengatakan bahwa kehadiran layanan internet satelit Starlink memberikan kelancaran komunikasi selama LATMA ini. “Sebelum adanya Starlink, kami hanya mendapatkan satu bar (baris) sinyal, itupun kadang hilang sama sekali," kata Mashabi dikutip KompasTekno. "Namun setelah adanya Starlink, sinyal yang kami dapatkan di Amborawang ini full (penuh). Untuk komunikasi, internet lancar, dan tidak ada kendala sama sekali."

Amborawang yang merupakan salah satu daerah kelurahan di Kalimantan Timur ini seringkali sulit mendapatkan sinyal internet karena struktur geografis dan juga letak daerahnya. Namun, dengan internet starlink ini, pengguna dapat mengakses internet dengan lancar tanpa terkendala jaringan. Hal ini cukup membuktikan bahwa internet satelit Starlink ini menjanjikan untuk digunakan sebagai satelit internet provider. Walaupun belum dapat menjangkau seluruh daerah dengan luas, inovasi ini akan membantu perkembangan dunia teknologi dan internet di Indonesia. 

Target dan tujuan utama dari Starlink adalah untuk menjangkau pengguna internet di daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh internet satelit umummya. Maka dari itu, internet Starlink disambut baik dan diharapkan dapat bekerja sama seterusnya untuk menjangkau pengguna yang lainnya.

(LA)

Share :