Foto: Bloomberg
Teknologi.id - Departemen
Luar Negeri AS baru saja menyetujui rencana pembelian 36 jet tempur F-15 untuk Indonesia pada Kamis kemarin.
Armada baru ini akan menambah kemampuan
militer udara Indonesia yang sebelumnya mengandalkan F-16 produksi Amerika Serikat (AS) serta Sukhoi buatan Rusia.
"Departemen Luar Negeri AS
telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan penjualan peralatan militer
(Foreign Military Sale) untuk pemerintah Indonesia berupa pesawat F-15ID
beserta peralatan pendukung, dengan estimasi 13,9 miliar dollar AS," tulis DSCA.
Jet tempur F-15 disebut memiliki
keunggulan udara yang dicapai melalui perpaduan kemampuan manuver dan
akselerasi, jangkauan, senjata, dan avionik.
Jet tempur asal AS ini memiliki
panjang 19,45 meter, tinggi 5,65 meter,
dan bentang sayap 13,05 meter.
Pesawat ini memiliki berat 20,41 ton dengan kapasitas beban
maksimum saat lepas landas 36,70 ton.
Jet tempur F-15 mampu mendeteksi
dan melacak pesawat serta target kecil berkecepatan tinggi pada jarak di luar
jangkauan visual.
Dari segi persenjataan, F-15
memiliki komposisi senjata yang berbeda tergantung jenisnya. Model F-15A/B/C/D untuk misi pertempuran
udara-ke-udara dibekali canon 20 milimeter, rudal AIM-120 (AMRAAM). rudal AIM-9
(Sidewinder), rudal AIM-7 (Sparrow).
Baca juga: Pesawat Tempur ini Dinilai Paling Cocok untuk Indonesia
Selain jet tempur F-15, harga Rp
199 triliun juga terdiri dari peralatan pendukungnya, yang terdiri atas:
- 87 mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 engines (72 dipasang, 15 cadangan)
- 45 radar Advanced Electronically Scanned Array (AESA) AN/APG-82(v)1 (36 dipasang, 9 cadangan)
- 45 sistem Eagle Passive Active Warning Survivability Systems (EPAWSS) AN/ALQ-250 (36 dipasang, 9 cadangan)
- 48 komputer digital pesawat Advanced Display Core Processor (ADCP) II (36 dipasang, 12 cadangan)
- 80 helm Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) (72 dipakai, 8 cadangan)
- 92 perangkat keamanan Embedded Global Positioning Systems (GPS)/Inertial Navigation System (EGI)
- 40 pod navigasi LANTIRN AN/AAQ-13 (36 dipasang, 4 cadangan)
- 40 Sniper Advanced Targeting Pods (ATP) AN/AAQ-33 (36 dipasang, 4 cadangan)
- 156 peluncur misil LAU-128 (144 dipasang, 12 cadangan)
- 40 sistem senjata M61A “Vulcan” (36 dipasang, 4 cadangan)
Selain itu, juga terdapat
peralatan pendukung lain, seperti dikutip pada website DSCA berikut ini.
(fpk)