Teknologi.id - PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) diduga menjadi korban serangan ransomware, dimana pelaku peretas meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin. Informasi ini muncul melalui akun X @TodayCyberNews, yang menyebut bahwa data sensitif, termasuk informasi karyawan dan pengguna layanan PT KAI, telah diretas.
Pelaku ransomware meminta tebusan sebesar 11,69 Bitcoin dan memberikan tenggat waktu 15 hari kepada PT KAI untuk memenuhi tuntutan tersebut. Kabar terbaru menyebut bahwa PT KAI menghadapi ancaman serius karena peretas mengklaim telah menyusup ke jaringan perusahaan selama seminggu.
⚠️ Data Breach at PT Kereta Api Indonesia. ( https://t.co/OZNiDn31pO )
A Hacker group claims to have accessed sensitive data, including employee info, customer details, and more from Indonesia's National railway company. #KeretaApi #DataBreach #CyberSecurity #infosecurity pic.twitter.com/OuNDEuI1pM
KAI Bantah Data Bocor
Dalam respons resmi, PT KAI membantah adanya bukti bahwa data KAI telah bocor. Joni Martinus, VP Public Relations KAI, menyatakan bahwa perusahaan akan melakukan investigasi mendalam terkait isu tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh data KAI aman, dan sistem operasional IT, pembelian tiket online, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di stasiun-stasiun masih berjalan normal.
Baca juga: Viral Tren "How I would look like in the 1930's", Begini Cara Bikinnya Pakai CapCut
Masyarakat dihimbau untuk tidak khawatir terkait keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate, karena PT KAI telah menerapkan standar internasional ISO 27001 untuk Manajemen Keamanan Informasi. Joni menekankan komitmen PT KAI untuk bekerja sama dengan pihak berwajib dalam mengusut kasus tersebut dan menolak tunduk pada kejahatan pemerasan.
"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan pelanggan dalam menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman, dan tepat waktu," tambah Joni sebagai penutup pernyataannya.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar