Pasukan Cyber Hamas Bobol Keamanan Israel Lewat Malware di Video Porno

Ahmad Naufal Tsani Azizy . October 31, 2023

Foto:AP/Adel Hana

Teknologi.id - Dalam era teknologi modern, konflik tak lagi hanya terjadi di medan perang fisik.

Hamas, kelompok Palestina yang dikenal luas sebagai organisasi perlawanan, telah menunjukkan cara-cara canggih dalam melancarkan serangan terhadap Israel.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pasukan siber Hamas berhasil meretas sistem keamanan canggih Israel melalui modus yang tak terduga.

Melalui pemanfaatan teknologi, Hamas berhasil memanfaatkan berbagai metode, termasuk video porno dan aplikasi kencan, untuk mencapai tujuannya.

Hamas: Latar Belakang dan Tujuan

Sebelum kita memahami bagaimana Hamas menggunakan teknologi modern, mari kita bahas latar belakang dan tujuan organisasi ini.

Hamas adalah kelompok yang beroperasi di wilayah Palestina, dengan tujuan utama yaitu melawan pendudukan Israel dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.

Organisasi ini berdiri pada tahun 1987 dan secara resmi dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara.

Baca Juga: Begini Kecerdikan Hamas agar Tak Terdeteksi Mata-mata Israel dan AS

Pemanfaatan Video Porno dan Malware dalam Serangan

Pasukan siber Hamas, seperti yang diungkap oleh Global Network on Extremism and Technology, telah aktif paling tidak selama 10 tahun. Mereka telah mengembangkan beragam taktik dan senjata andalan, termasuk program malware yang digunakan untuk memata-matai pasukan Israel dan mencuri informasi penting.

Salah satu contoh paling mencolok dari serangan siber Hamas terjadi pada tahun 2013. Pada saat itu, mereka berhasil merebut akses pegawai pemerintah dan perusahaan pengelola infrastruktur Israel dengan metode yang sangat tak terduga.

Mereka mengirimkan video porno kepada target mereka, dikemas dalam file RAR bersama dengan malware. Begitu file tersebut dibuka, malware akan otomatis terunduh dan siap untuk aktif setiap kali sistem di-reboot.

Aplikasi Kencan Sebagai Alat Mata-mata

Selain video porno, Hamas juga menggunakan aplikasi kencan sebagai alat mata-mata. Mereka mencoba menjalin hubungan dengan tentara Israel dan warga sipil melalui aplikasi ini untuk mendapatkan informasi penting.

Hal ini menunjukkan tingkat kreativitas dan adaptabilitas Hamas dalam menggunakan teknologi untuk kepentingan mereka.

Facebook Palsu Untuk Mencuri Informasi

Foto: Unsplash/ Solen Feyissa

Beberapa taktik yang dilakukan tentgara cyber hamas membuktikan efektif dalam membobol keamanan Israel pada saat itu. Namun, Hamas tidak berhenti di sini.

Pada tahun 2015, mereka beralih ke taktik yang lebih mengejutkan. Kelompok militan ini mulai menyasar personel tentara Israel dengan menggunakan akun Facebook palsu yang sangat realistis. Akun Facebook palsu ini menggunakan gambar yang kredibel dan secara rutin memberikan "like" kepada akun berita, politisi, dan perusahaan Israel.

Taktik peretasan dimulai dengan mendekati tentara Israel melalui akun Facebook palsu, kemudian mengundang mereka untuk berkomunikasi melalui WhatsApp. Setelah percakapan bergerak ke topik seksual, tentara Israel dipancing untuk mendownload aplikasi chat Android. Saat mereka terperangkap dalam unduhan file video porno, perangkat mereka akan terinfeksi malware.

Melalui beragam teknik dan modus ini, Hamas berhasil meretas banyak perangkat milik tentara Israel. Mereka berhasil mencuri informasi penting tentang pangkalan militer dan persenjataan Israel. Ini adalah serangan siber yang sangat merugikan dan meresahkan.

Namun, Israel tidak tinggal diam dalam menghadapi ancaman ini. Pada tahun 2019, mereka mengambil tindakan tegas dengan mengebom markas pasukan siber Hamas. Meskipun tindakan ini menghancurkan sebagian dari infrastruktur siber Hamas, kelompok ini terus mengembangkan kemampuan mereka.

Baca Juga: Niat Elon Musk Bawa Internet Starlink ke Gaza Disebut "Mustahil", Kenapa?

Perusahaan pertahanan siber asal Israel mengungkapkan bahwa kemampuan pasukan siber Hamas tetap kuat bahkan semakin canggih. Ini adalah peringatan bahwa ancaman siber tidak boleh dianggap enteng, terutama ketika datang dari kelompok-kelompok militan yang memiliki agenda dan sumber daya untuk melakukan serangan siber.

Global Network on Extremism and Technology memperkirakan bahwa informasi yang digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangan pada tanggal 7 Oktober diperoleh melalui metode peretasan. Ini menunjukkan bahwa Hamas terus berusaha untuk memperoleh keunggulan dalam ranah siber dan menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk merencanakan serangan lebih lanjut.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(anta)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar