Teknologi.id - Penelitian terbaru dari pakar virologi Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa orang pertama yang terinfeksi COVID-19 merupakan seorang pegawai perempuan toko seafood di Wuhan.
Michael Worobey, pakar virologi tersebut, yang berasal dari University of Arizona, mempublikasikan penelitiannya di science.org pada Kamis (18/11/2021).
Hasil penelitiannya mengidentifikasi bahwa kasus COVID-19 pertama di dunia terjadi pada 11 Desember 2019 yang menginfeksi seorang pegawai toko seafood di Pasar Ikan Huanan Wuhan, membantah laporan sebelumnya yang memberitakan bahwa kasus COVID-19 pertama menginfeksi seorang akuntan pria berusia 41 tahun yang dilaporkan jatuh sakit pada 8 Desember 2019.
Baca juga: Obat Anti Corona Bikinan China Segera Beredar
Temuan Worobey ini semakin memperkuat dugaan bahwa COVID-19 merupakan virus yang berasal dari hewan.
Jurnal ini sekaligus menjadi tuntutan untuk tesis yang menyatakan corona bocor dari Institut Virologi Wuhan (WVI) agar bisa dipertimbangkan ulang.
Salah satu kritikan teori ini adalah, otoritas kesehatan sudah mengumumkan penyakit misteriusnya paling awal pada 30 Desember 2019.
Jika teori ini dipertahankan, maka pejabat kesehatan China harus melakukan identifikasi khusus di sana daripada di tempat lain.
Worobey pun menganalisis kasus di dua rumah sakit sebelum pejabat kesehatan merilis peringatan untuk menepis argumen tersebut.
Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Salah? Perbaiki via WhatsApp
Worobey mendapati kasus yang dia teliti juga ada hubungannya dengan pasar basah itu, termasuk kasus yang secara geografis tak terpusat di sana.
"Di kota berpenduduk 11 juta ini, setengah kasus awal terhubung dengan tempat seluas lapangan sepak bola itu," kata Worobey.
"Tentu akan sulit menjelaskan polanya jika saja wabahnya tidak dimulai dari pasar," lanjutnya dikutip dari AFP Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Cara Gunakan Fingerprint Lock di Aplikasi WhatsApp
Worobey kemudian menyoroti laporan WHO yang menyatakan pasien nol Covid-19 adalah pria yang jatuh sakit pada 8 Desember 2019.
Dalam penelitiannya, terungkap bahwa pria yang tak disebutkan identitasnya tersebut kondisinya baru memburuk pada 16 Desember.
Worobey mendasarkan buktinya pada video wawancara si pasien, serta data rumah sakit yang cocok dengan lelaki 41 tahun tersebut.
Oleh sebab itu, Worobey berkesimpulan bahwa pasien nol COVID-19 adalah wanita pekerja di pasar, yang sudah jatuh sakit pada 11 Desember 2019.
Temuan Worobey tersebut juga didukung oleh Peter Daszak, ahli penyakit yang ikut dalam rombongan tim investigasi WHO untuk mencari asal usul COVID-19.
"Tanggal yang menyatakan kasus awal adalah 8 Desember jelas merupakan kesalahan," ujar Daszak kepada The Times.
(dwk)
Tinggalkan Komentar