Hacker Bjorka Beri Pesan Pedas untuk Kominfo

Aprilia Khairul Amalia . September 07, 2022

Foto : Tangkapan layar akun Bjorka di forum breached.to (breached.to/Bjorka)

Teknologi.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta hacker Bjorka untuk tidak meretas data registrasi kartu SIM prabayar yang merugikan masyarakat. Namun hal itu langsung ditanggapi oleh si hacker dengan sebutan idiot. 

"Kalau bisa jangan menyerang. Tiap kali kebocoran data yang dirugikan ya masyarakat, kan itu perbuatan illegal access," ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo saat konferensi pers pada Senin (5/9).

Menurut Semuel, aksi pembobolan seperti yang dilakukan Bjorka sangat merugikan masyarakat. Karena data pribadi terikat dengan masyarakat. Mereka memberikan data pribadi mereka untuk menggunakan layanan. 

Bjorka kemudian mengunggah tanggapan atas respons Kominfo atas bocornya data registrasi kartu SIM di laman forum Breached. Meski singkat, pesan yang disampaikan cukup pedas. 

Baca juga : Heboh Data 105 Juta Penduduk Indonesia Diduga Bocor, Begini Kata KPU

"STOP BEING AN IDIOT," tulis Bjorka dengan huruf kapital berwarna merah. Netizen pun cukup ramai membahas tanggapan dari sang hacker terhadap Kominfo.


Hal itu langsung disampaikan Komisi I DPR saat Rapat Kerja dengan Menkominfo Johnny G. Plate beserta jajaran Kominfo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

"Hacker itu tidak cukup dengan hanya diminta "stop hacking". Kalau bisa begitu, mungkin kita tidak perlu Polisi dan TNI, kita cukup dengan "maling jangan nyolong", "negara lain jangan serbu", nggak akan ada tuh kejadian Ukraina dan Rusia," ungkap Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno.

Untuk mengatasi berbagai serangan hacker ini, Dave mengatakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia perlu ditingkatkan keahliannya dalam mengamankan benteng pertahanan di dunia maya. 

Baca juga: Kominfo Akan Pidanakan Hacker Pencuri Data 1,3 Miliar Kartu SIM

"Sudah mendapatkan anggaran cukup besar dalam beberapa tahun terakhir, bahkan tahun depan dapat anggaran besar. Nah, apakah dana besar ini dapat dimanfaatkan secara optimal meningkatkan kemampuan, SDM, dan juga apakah ada R&D yang besar juga," tuturnya.

"Kalau saya pribadi belum impressed terhadap progress-nya, kalau saya pribadi masih menginginkan ada satu kejelasan dan ketegasan untuk menanggulangi hacking dan juga pencurian data, pengejaran kepada mereka yang mencuri, karena ini juga permainan global," pungkas Dave.

Mengenai dugaan kebocoran data kartu SIM, Kominfo masih melakukan investigasi mendalam terutama di mana letak terjadinya kebocoran data tersebut.  Masalah kebocoran data registrasi kartu SIM diisukan setelah akun Bjorka di forum hacker breached.to mengungkapkan memiliki 1,3 miliar data berukuran 87 GB yang isinya mencakup NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.

(aka)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar