Teknologi.id – Seiring perkembangan teknologi, kini modus penipuan juga ikut beragam bentuknya. Hal ini menyeseuaikan dengan perubahan teknologi yang terjadi. Dari yang semula modus penipuan hanya lewat telepon, kini modus tersebut lebih canggih lagi. Seperti menigirimkan sebuah tautan atau link dan foto lewat berbagai aplikasi, mulai dari WhatsApp, Direct Messages Twitter (X) dan Instagram. Bahkan, tak jarang modus penipuan ini merembet ke forum percakapan di platform e-commerce seperti Shopee.
Modus penipuan yang seringkali dikenal dengan phising, merupakan modus penipuan yang sedang marak terjadi di zaman sekarang. Modus ini diawali dengan mendapat kiriman pesan dari nomor yang tak dikenal. Isi pada pesan tersebut, biasanya juga terdengar janggal dan sebagian besar pengirim akan membawa atau mengaku dari perusahaan/instansi besar yang cukup terkenal, sehingga jika kurang teliti, orang-orang akan dengan mudah mempercayainya.
Modus sejenis ini dinilai cukup meresahkan. Terlebih, jika orang yang mendapat pesan tak sengaja membuka pesan tersebut, atau lebih parahnya mengklik tautan phising yang dikirimkan. Mengutip CNN Indonesia, selain mengirim link, modus serupa juga dapat terjadi dalam bentuk kiriman berupa file format apk, ataupun kiriman foto blur yang berisi surat abal-abal dari sebuah bank.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Melaporkan Penipuan Secara Online
Kejahatan phising ini dapat membahayakan, sebab rekening pengguna dapat terkuras karenanya. Meskipun terdengar menyeramkan, anda jangan khawatir terlebih dahulu jika tak sengaja menekan tautan phising tersebut. Hal ini dikarenakan ada beberapa langkah yang masih bisa dilakukan untuk mengurangi risiko saldo terkuras akibatnya.
Menurut Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan proses tejadinya modus penipuan ini. Jika seseorang tak sengaja mengklik link phising, rekening mereka tidak akan langsung terkuras. Melainkan penipu menjebak dengan membuat kuesioner yang mendorong calon korban untuk mengisi data pribadinya.
Walaupun demikian, orang yang telah terlanjur mengklik link phising juga harus tetap waspada, karena modus diawali dari hal tersebut. Sebagai langkah untuk mencegah risiko lebih lanjut, Pratama Persadha mengutip CNN Indonesia mengungkapkan langkah-langkah untuk melawan penipuan online.
Langkah Melawan Penipuan Online
1. Konfimasi ke Customer Service (CS)
Jika modus penipuan tersebut berasal dari pesan yang mengaku dari pihak resmi, anda patut mencurigai apakah akun tersebut telah terverifikasi atau tidak. Selanjutnya, anda juga dapat menghubungi customer service (CS) terkait untuk mengkonfirmasi pesan yang diterima.
Pastikan juga, cs yang dihubungi telah terverifikasi dengan tanda centang berwarna hijau atau biru.
2. Segera Ganti Username dan Password
Apabila sudah terlanjur klik tautan dan mengisi data-data lewat form yang disediakan oleh penipu tersebut, anda harus segera mengubah username dan password. Terutama jika username, password, dan sebagainya berkaitan dengan data pribadi.
3. Jangan Download Aplikasi dari Platform Tidak Resmi
Modus penipuan ini juga tak hanya berupa tautan yang mengajak kita untuk mengisi data pribadi, namun juga berupa file untuk mendownload aplikasi. Agar mencegah hal yang tidak diinginkan, jangan pernah asal mengunduh sebuah aplikasi.
Selalu cek kembali status resmi platform yang menyediakan aplikasi tersebut. Lalu, unduhlah aplikasi dari platform yang memang sudah terjamin keamanannya, seperti Google Play Store atau App Store.
4. Pasang Antivirus
Selalu lakukan pembaruan untuk perangkat yang dipakai untuk meningkatkan keamanan dari ancaman virus atau malware. Anda juga bisa menambah keamanan berlapis dengan memasang antivirus tambahan.
5. Hindari Klik Tautan dari Pengirim Tak Dikenal
Apabila mendapat pesan dari pengirim asing dan isi pesan dinilai janggal, maka pesan tersebut patut untuk dicurigai. Sebab, modus penipuan ini seringkali dilakukan dengan mengirimkan pesan dengan permintaan yang tidak biasa.
6. Simpan Data Penting di Tempat Terpisah
Demi menghindari pencurian data, sebaiknya anda juga membuat salinan data-data penting dan menyimpan salinan data di tempat yang terpisah. Hal ini juga dinilai efektif untuk meningkatkan keamanan data.
7. Hindari Berkunjung Situs Mencurigakan
Sama seperti modus penipuan yang dilakukan lewat pengiriman pesan dengan isi yang mencurigakan, sebaiknya anda. Juga menghindari berkunjung ke situs yang janggal pula. Untuk mengetahui situ tersebut mencurigakan atau tidak, biasanya dapat dilihat dari iklan yang terpasang.
Umumnya, iklan-iklan tersebut akan mengajak anda untuk mengunduh aplikasi, mengajak berjudi online, hingga melakukan pinjaman online.
8. Ganti Password Secara Berkala
Mengganti password secara berkala juga dapat melindungi data pribadi, terlebih jika password menggunakan kata dan huruf unik. Selain itu, anda juga bisa mengaktifkan autentifikasi 2 faktor yang ditawarkan oleh beberapa aplikasi demi meningkatkan keamanan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)
Tinggalkan Komentar