Foto: Esportnesia
Teknologi.id - Smartphone Android telah menjadi salah satu perangkat teknologi yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kini smartphone Android tidak hanya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja. Namun juga sebagai alat dalam mengakses hiburan, pekerjaan dan penyimpanan data. Pastinya diluar sana terdapat beberapa pengguna smartphone Android yang ingin memaksimalkan potensi perangkat yang digunakan. Hal ini biasanya diwujudkan dengan melakukan Rooting. Namun, proses Rooting ternyata berbahaya bagi perangkat Android yang digunakan.
Mengenal Rooting Pada Smartphone Android
Ilustrasi proses rooting. Foto: Pricebook
Rooting merupakan proses dimana pengguna mencoba mendapatkan akses penuh akan seluruh sistem dan fitur yang ada di smartphone Android yang digunakan. Untuk melakukan proses ini, biasanya pengguna memerlukan bantuan aplikasi pihak ketiga sebagai bantuan ketika proses Rooting maupun mengekstrak file Rooting ke perangkat smartphone Android. Biasanya proses ini dilakukan karena pengguna ingin menghapus aplikasi bawaan yang disediakan oleh perusahaan pembuat smartphone (bloatware). Karena sering kali bloatware tidak digunakan oleh pengguna dan membuat memori ponsel menjadi penuh.
Bahaya Rooting Smartphone Android
1. Garansi Smartphone Hilang
Ilustrasi store penjual smarphone. Foto: TimeOut
Bahaya yang pertama dari melakukan Rooting pada smartphone Android adalah akan hilangnya garansi smartphone yang dimiliki. Pada umumnya pihak perusahaan atau toko yang menawarkan garansi smartphone tidak ingin memperbaiki masalah yang timbul ketika proses Rooting terjadi maupun kerika proses Rooting telah selesai dilakukan. Hal ini dikarenakan ketika pengguna melakukan Rooting, maka smartphone Android yang dimiliki tidak lagi dapat dijalankan dengan sistem operasi bawaan pabrik.
2. Sistem Keamanan Smartphone Terancam
Ilustrasi sistem keamanan android. Foto: Mojautomobil
Ketika smartphone telah melakukan Rooting, maka pengguna akan memiliki kebebasan dalam menginstall atau menjalankan aplikasi apapun melalui perangkat Android yang dimiliki. Secara tidak langsung, hal ini akan menyebabkan sistem keamanan smartphone yang sebelumnya sudah ditanam akan terbuka secara lebar. Maka akan muncul potensi ancaman akan privasi pengguna perangkat tersebut. Dimana, perangkat yang dimiliki dan digunakan tidak lagi dilindungi oleh sistem keamanan.
Baca Juga : Cara Ampuh Membersihkan Memori Android yang Kepenuhan
3. Menghadirkan Virus dan Malware
Ilustrasi malware pada android. Foto: Darkreading
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ketika pengguna melakukan Rooting sistem keamanan yang sudah ditanam tidak lagi dapat digunakan dan melindungi smartphone yang digunakan. Hal ini menyebabkan besarnya potensi akan virus dan malware yang bisa masuk ke dalam perangkat. Virus dan malware dapat masuk melalui aplikasi yang "terlarang" untuk diakses.
4. Aplikasi Resmi Tidak Dapat Dijalankan
Ilustrasi aplikasi resmi mobile banking. Foto: Goodstats
Melakukan Rooting pada perangkat smartphone Android yang dimiliki dapat menyebabkan pengguna tidak dapat menjalankan aplikasi resmi. Padahal beberapa aplikasi resmi merupakan salah satu aplikasi utama yang dapat membantu masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Contoh aplikasi resmi yang tidak dapat diakses adalah Mobile Banking, aplikasi Tije, aplikasi KRL Access, aplikasi M-Paspor, dan masih banyak lagi.
5. Merusak Kesehatan Baterai
Ilustrasi bateri android yang sudah tidak sehat. Foto: Technookezoe
Kesehatan baterai akan terancam rusak ketika pengguna melakukan Rooting pada perangkat smartphone Android yang digunakan. Hal ini dikarenakan ketika pengguna melakukan Rooting, maka perangkat akan dipaksa untuk bekerja lebih keras dari kapasitas yang semestinya. Ketika perangkat bekerja dipaksa melebihi kapasitas, maka akan berdampak kepada usia penggunaan baterai yang menjadi lebih singkat atau cepat rusak.
6. Masalah Update Sistem Operasi
Ilustrasi sistem android yang sudah diperbarui. Foto: Techadvisor
Dengan melakukan Rooting, pengguna memang mendapatkan keistimewaan untuk menghapus bloatware ataupun mengakses aplikasi lain secara bebas. Keistimewan ini ternyata malah memberikan kerugian, karena hal tersebut akan menyebabkan pengguna susah memperbarui OS secara Over The Air (OTA). Pengguna akan tetap mendapatkan notifikasi untuk mempebarui sistem. Namun ketika proses pembaruan akan dilakukan, sistem secara otomatis akan menolak proses pembaruan. Hal ini dikarenakan sistem bawaan telah terhapus ketika pengguna melakukan Rooting.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ras)
Tinggalkan Komentar