Foto: Unsplash.com/Eliobed Suarez
Teknologi.id - Kemacetan selama ini telah menjadi sebuah permasalahan serius yang selalu dihadapi oleh masyarakat di Indonesia. Kini, kabar baiknya, perencanaan projek yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Google Inc. akan segera terelisasikan dalam mengatasi masalah ini, yaitu melalui penerapan teknologi AI (kecerdasan buatan) pada 20 lampu merah di Jakarta.
Kemacetan adalah situasi tersendatnya jalanan yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas. Hal ini sangat merepotkan, karena dapat menghambat perjalanan ke sekolah, kantor, ataupun tempat lain yang menyebabkan waktu menjadi terbuang. Seperti yang kita ketahui, penerapan teknologi AI telah mulai digunakan dalam berbagai hal, khususnya kali ini dalam pengaturan lampu lalu lintas.
Baca juga: Resmi Dilantik, Ini 10 PR Budi Arie Sebagai Menteri Kominfo Baru - Teknologi
Durasi Lampu Hijau Akan Diprioritaskan di Volume yang Lebih Padat
Sebelumnya, pada November 2022, Google telah menjalin kerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk Project Green Light, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas di Jakarta. Proyek ini merupakan yang pertama kali diluncurkan di Asia Tenggara.
Penerapan teknologi AI dalam proyek ini melibatkan analisis data dari Google untuk mengamati situasi lalu lintas di simpang-simpang yang padat. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai dasar untuk mengatur durasi lampu hijau di setiap persimpangan. Dengan demikian, lampu hijau akan lebih sering diberikan pada jalur dengan volume lalu lintas yang lebih padat.
Menurut Syafrin, data dari Google ini akan membantu dalam mengatur ulang lampu lalu lintas di beberapa titik, "Mereka (Google) analisis terhadap situasi kondisi di simpang-simpang yang kepadatannya tinggi. Kemudian dari hasil analisis itu mereka akan berikan masukan ke kami untuk kemudian kami lakukan pengaturan dari traffic light yang ada di simpang," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Konten Meresahkan, Menkominfo Budi Berencana Bentuk Tim Pengawas Medsos - Teknologi
Syafrin menambahkan, "Misalnya Utara-Selatan, paginya Selatannya padat, maka otomatis sistem akan menghitung memberikan waktu paling panjang di kaki sisi Selatan karena titiknya menuju ke arah sana. Demikian sore hari misalnya, ternyata dari Utara yang padat menuju Selatan, maka kaki simpang sisi Utara akan diberikan waktu lebih panjang, sehingga antrean di simpang bisa dihindari.
Dengan menganalisis volume lalu lintas di persimpangan ini, teknologi AI akan merekomendasikan durasi lampu hijau yang paling tepat untuk setiap jalur. Sehingga dapat mengoptimalkan lalu lintas dan mengurangi kemacetan.
Manfaat Teknologi AI pada Lampu Merah di Jakarta untuk Mengatasi Kemacetan
Penerapan teknologi AI pada lampu merah di Jakarta tentunya akan membawa dampak positif yang signifikan. Selain mengurangi kemacetan, hal ini juga akan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi kendaraan, sehingga kualitas udara di Jakarta menjadi lebih baik. Dengan adanya pengaturan lampu lalu lintas yang lebih teratur, pengalaman berkendara di ibu kota akan menjadi lebih menyenangkan.
Yossi Matias selaku VP of Engineering and Research, mengatakan bahwa "Dengan menggunakan teknologi AI kami, diharapkan inisiatif ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, dan membuat aktivitas berkendara jadi lebih aman dan menyenangkan di Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Project S TikTok: Dampak Potensial pada Ritel Lintas Batas dan Bisnis Lokal - Teknologi
Tim peneliti Google dalam proyek ini akan memberikan rekomendasi untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu merah guna mengurangi lalu lintas yang tersendat. Rekomendasi tersebut didasarkan pada analisis data lalu lintas anonim dan data mobilitas masyarakat berbasis Android yang diolah oleh kecerdasan buatan. Google akan menghitung metrik arus lalu lintas di setiap persimpangan dan memberikan rekomendasi kepada Dishub DKI.
Yossi juga menambahkan, "Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan,"
20 Titik Lampu Lalu Lintas yang Menerapkan AI
Teknologi AI ini telah diterapkan pada 20 titik lampu lalu lintas di berbagai kota administrasi Jakarta, termasuk Jakarta Utara hingga Selatan. Syafrin Liputo, Kepala Dishub DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa "“Jadi ada 20 simpang yang sudah menerapakan prinsip AI dengan intelejen transport sistem di traffic light". Berikut di antaranya menurut laporan NTMC Polri.
- Jl Jembatan 2 Raya – Jl. Tubagus Angke
- Jl. Kyai Tapa- Jl. Daan Mogot (Grogol)
- Jl.S Parman – Jl. Tomang Raya
- Jl.S.Parman-Jl.KS.Tubun-Jl Gatot Subroto (Slipi)
- Jl Gatot Subroto – Jl Rasuna Said (kuningan)
- Jl.Gatot Subroto – Jl.Supomo (Pancoran)
- Jl.MT haryono – Jl. sutoyo (Cawang Uki)
- Jl. DI Panjaitan – Jl. kalimalang
- Jl. Ahmad yani – Jl.Utan Kayu (Rawamangun)
- Jl. Ahmad Yani- Jl.Pemuda – Jl. Pramuka
- Jl. Ahmad Yani – Jl.H.Ten
- Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Letjen Suprapto
- Jl. Senen Raya – Jl. Kwitang (Senen)
- Jl. Gunung Sahari – Jl Wahidin
- Jl. Gunung Sahari – Jl. Dokter Sutomo (MBAL)
- Jl. Gunung Sahari – Jl Angkasa – jl Samanhudi
- Jl. Gunung Sahari – Jl. Mangga Besar (kartini)
- Jl. Gunung Sahari – Jl. Pangeran Jayakarta
- Jl. Gunung Sahari – Jl. Mangga Dua
- Jl. Perniagaan Raya – Jl.Pasar pagi flyover (Jembatan Lima)
Sehingga, penerapan teknologi AI pada lampu merah ini menjadi langkah besar dalam mencari solusi cerdas untuk mengatasi kemacetan di ibu kota. Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Google Inc. dapat membawa harapan besar bagi masa depan mobilitas di Jakarta. Dengan analisis data lalu lintas yang akurat, pengaturan lampu merah dapat dilakukan dengan lebih efisien, membantu mengurangi kemacetan dan membuat perjalanan menjadi lebih lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(raa)
Tinggalkan Komentar