Berapa Berat Jiwa Manusia? Ini Jawaban Para Ahli!

Foto: Snopes

Teknologi.id - Menurut penelitian dan banyak kepercayaan, manusia yang hidup terdiri dari raga dan jiwa. Saat manusia menemui ajalnya, maka aspek jiwa dan raga tersebut akan berpisah. 

Sebuah penelitian pada tahun 1901 membuktikan berat dari jiwa manusia dan membuat pengaburan antara ilmu pengetahuan dan supernatural. 

Pada saat itu, seorang dokter dari Amerika Serikat, Duncan MacDougall ingin membuktikan keberadaan jiwa pada tubuh manusia. Peneliti dari Haverhill, Massachusetts ini menggunakan cara yang praktis bagi sebagian orang tetapi cukup kontroversial dan tidak masuk akal yaitu menimbang jiwa. 

MacDougall merasa kalau manusia memiliki jiwa berarti jiwa tersebut juga akan ambil andil dalam berat badan manusia dengan kata lain jiwa memiliki berat yang dapat diukur.

Baca juga: Ini Hal yang Akan Dilihat oleh Manusia Sebelum Meninggal Dunia

"Karena ... zat yang dipertimbangkan dalam hipotesis kami terkait secara organik dengan tubuh sampai kematian terjadi, bagi saya tampaknya lebih masuk akal untuk berpikir bahwa itu pasti suatu bentuk materi gravitasi, dan karena itu mampu dideteksi pada saat kematian dengan menimbang manusia dalam proses kematian," katanya pada jurnal penelitian yang diterbitkan pada April 1907 dikutip dari New Dualism.

Penelitian dimulai pada tahun 1901 dengan 6 subjek uji hasil seleksi khusus dan ketat. Subjek yang merupakan pasien ini ditemukan di panti jompo dan sebagian besar dari mereka ditemukan di panti jompo. MacDougall ingin agar pasien menjadi mudah lelah dan tetap diam agar tidak mengganggu skala ketika mereka meninggal.

MacDougall mengubah desain tempat tidur rumah sakit mereka sehingga mereka beristirahat dalam skala balok. Dokter ini mencatat seluruh perubahan yang terjadi baik berat maupun waktu yang terjadi pada pasien dengan sangat detail seperti yang dilansir dari majalah Discover 2015. 

“Dia mencatat tidak hanya waktu pasti kematian setiap pasien, tetapi juga total waktu pasien di tempat tidur, serta setiap perubahan berat yang terjadi sekitar saat kedaluwarsa."

"Dia bahkan memperhitungkan kehilangan cairan tubuh seperti keringat dan urin, dan gas seperti oksigen dan nitrogen, ke dalam perhitungannya.”

6 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1907 penelitian ini diungkapkan kepada publik dan MacDougall menyatakan bahwa berat jiwa manusia adalah 21 gram atau tiga per empat ons. 

"Saat kematian datang seolah-olah ada sesuatu yang tiba-tiba diangkat dari tubuh." jelasnya. 

Foto: Pemberitaan penelitian MacDougall (The New York Times)

Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak hanya kontroversial, akan tetapi mengundang skeptisme dan cibiran dari masyarakat masa itu. 

Seorang Dokter, Augustus P. Clarke menentang dan memberi sanggahan bahwa berat yang hilang sebelum dan sesudah kematian merupakan hasil dari proses alami saat meninggal dunia, karena keringat tubuh setelah kematian disebabkan suhu darah yang lebih tinggi.

Baca juga: 7 HP Android dengan Baterai Terawet dan Terlama, Apa Saja?

MacDougall membalas kritik tersebut bahwa pandangan pasien sangat krusial pada saat itu. Dia menjelaskan bahwa subjek "tubuh fisik lebih besar, dengan temperamen lamban yang jelas" tubuh tidak memberikan perubahan berat yang signifikan setelah meninggal melainkan secara perlahan. 

Dia menyimpulkan bahwa jiwa manusia akan tetap berada di tubuh setelah kematian, selama menit yang berlalu sebelum dia sampai akhirnya jiwa tersebut lepas dan bebas. 

(kssa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar