Ilustrasi. Foto: 9to5Google
Teknologi.id - Pada I/O 2017, Kotlin menjadi bahasa pemrograman yang didukung secara resmi untuk Android. Tahun lalu, Google mendukung penggunaan Kotlin dengan Java.
Aplikasi Google Home turut bermigrasi dan hasilnya, pengguna diuntungkan dengan penurunan jumlah kerusakan yang terjadi pada aplikasi.
Studi kasus yang dilakukan terhadap Google Home merupakan bagian dari minggu "Languages" pada seri 11 Weeks of Android.
Pada akhir bulan lalu, 30% perusahaan smart home menggunakan Kotlin untuk membuat kodenya. Kotlin kini 'disarankan' untuk digunakan membuat fitur-fitur baru pada produk smarthome.
Baca juga: Honor Bakal Hadirkan Smart Home Appliances untuk Keluarga Indonesia
Kotlin dibuat dengan tujuan membuat programming menjadi lebih produktif dengan menggunakan kelebihan dari fitur-fitur modern.
Contohnya, kode sepanjang 126 baris pada Java yang digunakan untuk membangun Parcelize plugin bisa ditulis dengan 23 baris pada Kotlin.
Kotlin juga bisa menjadikan nilai null sebagai bagian dari bahasanya mengurangi penggunaan anotasi null dalam pemrograman seperti pada Java yang menyebabkan adanya bug yang tidak terdeteksi.
Sejak menggunakan Kotlin, tim pengembang perangkat smarthome mengalami penurunan sebesar 33% untuk error NullPointerExceptions.
Baca juga: 4 Text Editor Terbaik dan Gratis untuk Programming
Sebagai tambahan, sebuah library juga sedang dikembangkan. Library ini disebut Jetpack dan berfungsi untuk membantu para pengembang meningkatkan readability kode yang ditulis dengan menggunakan istilah yang tidak bertele-tele.
Google juga merilis kursus dasar-dasar Android pada Kotlin yang diselenggarakan secara online dan bisa diakses gratis yang menargetkan orang-orang tanpa dasar programming.
Jika kamu tertarik dengan kursus yang dibuat oleh Google ini, silakan akses link berikut untuk mendaftarkan dirimu.
(im)
Tinggalkan Komentar