Foto: Forbes
Teknologi.id - Dalam waktu dekat akan lebih mudah membuat komputer untuk mendeteksi seseorang yang sedang berpura-pura bahagia. Sebab, para peneliti di University of Bradford berhasil mengembangkan
software yang bisa mendeteksi senyum palsu.
Dipimpin oleh Prof. Hassan Ugail, para peneliti memulai penelitiannya dengan dua dataset yang sudah ada sebelumnya. Salah satu di antaranya (disebut MUG) berisi video orang-orang yang tersenyum dengan benar dan spontan. Sementara yang lain (disebut CK +) terdiri dari klip orang yang berpura-pura tersenyum.
Dilansir dari laman
New Atlas, Rabu (30/7/2019), teknologi ini menggunakan algoritma berbasis kecerdasan buatan atau A
rtificial Intelligence (AI) untuk memetakan wajah-wajah orang dalam video, serta mengukur sejauh mana mulut, pipi dan mata bergerak ketika tersenyum.
Dengan menganalisis pergerakan senyum di wajah seseorang, software dapat menentukan apakah ekspresi itu asli atau tidak. Gerakan paling signifikan yang terdeteksi oleh
software terbesar terdapat di bagian mata. Orang yang benar-benar tersenyum akan menggerakkan otot di sekitar matanya setidaknya 10 persen lebih banyak daripada senyum palsu.
“Kita menggunakan dua set otot utama ketika tersenyum. Dua set otot tersebut yakni
zygomaticus mayor yang bertanggung jawab atas kerutan di atas mulut, dan
orbicularis oculi yang menyebabkan kerutan di sekitar mata. Dalam senyum palsu, seringkali hanya otot-otot mulut yang bergerak, tetapi sebagai manusia, kita sering tidak melihat kurangnya gerakan di sekitar mata.
Software komputer dapat melihatnya dengan jauh lebih andal,” kata Ugail.
Teknologi ini harapannya bisa berguna dalam aplikasi seperti peningkatan sistem keamanan biometrik, studi psikoligis untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang perilaku dan emosi manusia, dan sebagainya.
(dwk)
Tinggalkan Komentar