Teknologi.id - NASA dikabarkan akan mengirimkan astronaut kembali ke Bulan pada tahun 2024 sekaligus membangun reaktor nuklir.
Hal ini terungkap dari permintaan proposal yang diajukan oleh NASA dan Kementerian Energi Amerika Serikat. Keduanya mencari mitra yang bisa merancang dan mengembangkan reaktor nuklir mini untuk dibawa ke Bulan.
Baca juga: NASA akan Buat WiFi di Bulan, ini Tujuannya
Reaktor nuklir sebagai sumber energi
Reaktor nuklir ini disebut akan menjadi sumber energi untuk misi Artemis yang menandakan kembalinya manusia ke Bulan untuk pertama kalinya dalam 50 tahun.
Sebagai informasi, Misi Artemis bertujuan untuk membangun koloni manusia jangka panjang di satelit Bumi. Pangkalan Bulan akan menjadi tempat tinggal para astronot yang akan bekerja menyelidiki Bulan dan luar angkasa dari dekat.
NASA pun menyiapkan kontrak sebesar USD 5 juta untuk mitra yang terpilih dan reaktor ini harus siap diterbangkan pada 2030.
Reaktor nuklir ini penting untuk mendukung kegiatan astronaut dalam jangka panjang karena mereka tidak bisa hanya mengandalkan sinar matahari.
Baca juga: Begini Cara Kirim Chat WhatsApp Saat HP Mati Tanpa Internet
NASA ingin reaktor ini menggunakan sistem fisi nuklir. Sistem ini menciptakan energi dengan memecah inti atom yang berat menjadi lebih ringan, dan melepaskan energi sebagai produk sampingan.
Rencananya, reaktor nuklir akan dibangun di Bumi dan diterbangkan ke Bulan. Oleh karena itu reaktor ini harus bisa dimuat ke dalam roket dengan tinggi 5,5 meter dan lebar 3,6 meter serta beratnya harus kurang dari 5.987 kg.
NASA mencari reaktor nuklir yang bisa beroperasi tanpa bantuan sinar matahari, bisa mengontrol temperatur agar tetap dingin, dan sistemnya bisa menyediakan energi sebesar 40 kW selama 10 tahun.
Associate Administrator Space Technology Mission Directorate NASA Jim Reuter mengungkapkan bahwa energi dalam jumlah besar akan menjadi kunci untuk eksplorasi luar angkasa di masa depan.
(dwk)
Tinggalkan Komentar