Teknologi.id - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia harus memperbanyak materi tentang
coding atau menerjemahkan logika ke dalam bahasa pemrograman komputer.
Sebab, kompetensi ini menjadi salah satu kunci utama dalam ekonomi digital yang diharapkan mampu menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Menurut Bambang, permasalahan besar dalam SDM Indonesia dalam menghadapi era digitalisasi adalah kemampuan
coding.
Dampaknya, kerap terjadi ketidaksesuaian antara lulusan sekolah atau perguruan tinggi dengan kebutuhan industri digital.
"Orang yang bisa
coding di sini masih kurang," ujarnya dalam sesi konferensi pers Indonesia Development Program (IDF) 2019 di JCC, Senin (22/7).
Bambang menuturkan, Indonesia harus dapat meniru konsep
coding for free milik negara Skandinavia. Di sana, pendidikan mengenai
coding diberikan secara gratis dalam setiap tingkat pendidikan, dari TK hingga kuliah. Bahkan, orang dewasa pun dapat mengikutinya melalui program yang disediakan industri dan pemerintah.
Selain memperbanyak
platform belajar
coding, pendidikan Indonesia juga harus dikaitkan dengan informasi dan teknologi (IT) serta
computer programming. Isu ekonomi kreatif pun sebaiknya diperbanyak untuk mengenalkan sektor ini kepada generasi muda sejak dini.
Harapannya, upaya tersebut dapat menghasilkan SDM yang langsung memiliki sertifikasi kompetensi di bidang terkait ekonomi digital begitu mereka lulus sekolah maupun perguruan tinggi. Namun, memang dibutuhkan harmonisasi kebijakan dan koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang memakan waktu cukup lama.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menuturkan, kontribusi inovatif dari generasi muda tidak hanya untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, kontribusi mereka merupakan sebuah masukan sangat berharga bagi program-program pemerintah.
Selama ini, Kalla menuturkan, pemerintah kerap membuat perencanaan dari atas ke bawah. Tapi, kini, pemerintah bisa mendapatkan berbagai ide dari masyarakat dan generasi muda untuk menentukan apa yang sebaiknya dilakukan dalam hal masa depan bangsa. "Kita selalu membutuhkan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Sumber:
republika.co.id
(dwk)
Tinggalkan Komentar