Teknologi.id - Sebuah proyek penelitian besar di Australia baru-baru ini saja telah menggunakan implan 3D dan bedah robot. Yang secara radikal akan memajukan cara dokter dalam menangani tumor dan kanker tulang. Hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan layanan kesehatan dan hasil yang didapatkan oleh pasien.
Proyek "Just in time implants" yang berjalan selama lima tahun ini. Menyatukan Pemerintah Australia, Universitas RMIT, Universitas Teknologi Sydney (UTS), Rumah Sakit St.Vincent Melbourne dan perusahaan teknologi medis global Stryker. Dengan pendaan lebih dari $ 12,1 juta dalam upaya penelitian, pekerjaan ini didanai oleh Stryker dan IMCRC.
Diketuai oleh Prof.Milan Brandt dari RMIT, proyek ini akan menggabungkan pencetakan 3D, operasi robotik, dan manufaktur canggih untuk membuat implan yang dirancang khusus untuk pasien yang menyandang kanker tulang dan tumor.
"Tujuan kami adalah untuk membawa teknologi ke ruang operasi," kata Brandt.
"Saat dilakukan pengangkatan kanker pasien di ruang operasi. Di ruang sebelah, kami mencetak kustom implan untuk secara tepat mengisi ruang yang tersisa dari pengangkatan tulang yang yang terjangkit."
Profesor Rumah Sakit St Vincent, Peter Choong mengatakan, "Just in time implants" akan mengubah pemberian perawatan bagi penderita kanker tulang.
Dengan menggabungkan teknik pencitraan khusus, 3D Printing, dan keakuratan bedah dengan bantuan robot. Mereka bertujuan untuk memberikan implan yang dibuat pada waktunya. Sehingga ahli bedah mampu menghilangkan kanker dan memperbaiki tulang pasien hanya dalam 1 operasi saja.
"Tujuan Kami Adalah Membawa Teknologi ke Ruang Operasi, "
Proses implan 3D ini mewakili perubahan besar dalam cara perancangan, pembuatan, pendistribusian implan. Jika perancangan dan pembuatan implan perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum operasi dimulai. Namun kini, implan pun dapat dirancang, dibuat, dan dipakai secara langsung bersamaan dengan saat operasi pengangkatan berlangsung.
"Ini adalah masa depan implan dan bedah robotik," kata Direktur, Penelitian dan Pengembangan untuk Stryker South Pacific Rob Wood. "Kami sangat gembira dengan proyek ini dan manfaat luar biasa yang akan diberikan penelitian ini kepada pasien di Australia dan di seluruh dunia."
Masa Depan Implan dan Operasi
Profesor Emmanuel Josserand, Direktur Pusat Bisnis dan Inovasi Sosial di UTS, mengatakan proyek implan 3D itu juga akan memiliki dampak yang lebih luas untuk bisnis dan ekonomi, karena transisi Australia dari manufaktur tradisional ke manufaktur yang lebih maju.
"Tidak hanya akan ada peluang bisnis langsung bagi perusahaan-perusahaan Australia untuk menjadi pemasok medis. Tetapi juga akan ada peluang untuk teknologi dan pengetahuan manufaktur yang dikembangkan dalam proyek ini untuk mentransfer dari waktu ke waktu ke industri lokal lainnya," kata Josserand.
"Kemampuan manufaktur canggih semacam ini akan memastikan keunggulan kompetitif untuk bisnis Australia, di dalam negeri maupun internasional."
Sumber:
MRIT
Tinggalkan Komentar