Sumber foto: Shutterstock
Teknologi.id - Aktivitas di dalam rumah yang banyak dilakukan sebagian masyarakat dunia, khususnya negara-negara yang menerapkan kebijakan lockdown, membuat kemacetan jaringan internet.
Akibatnya, Facebook dan anak perusahaannya Instagram, menerapkan penurunan kualitas video untuk penggunanya. Hanya saja, kebijakan ini baru diterapkan di Eropa.
Facebook menjelaskan, melonjaknya data traffic video ini disebabkan banyak orang menghabiskan waktunya di rumah akibat pembatasan aktivitas di luar rumah setelah penyebaran virus corona beberapa bulan terakhir. Tentu, ada kemungkinan banyak mengakses media sosial Facebook dan Instagram.
Baca juga: Cara Hide Akun Instagram Agar Tak Bisa Dilihat Orang lain
"Untuk membantu mengurangi potensi kemacetan jaringan, kami akan sementara mengurangi laju bit untuk video di Facebook dan Instagram di Eropa," kata seorang juru bicara Facebook, pada laman CNA, dikutip dari CNNIndonesia.com, pada Rabu (25/3/2020).
Kebijakan Facebook ini lebih dulu diterapkan Netflix, YouTube, Amazon, dan Disney yang memutuskan untuk menurunkan kualitas gambar video. Pada pertengahan 2019, Facebook mencatat memiliki pengguna mencapai 288 juta di Eropa. Pembatasan data ini tidak berlangsung cukup lama, dengan diberlakukan Facebook dan Instagram selama selama 30 hari.
Baca juga: Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Foto dan Video di Instagram
Kepala Industri Uni Eropa Thierry Breton telah mendesak platform video streaming untuk meringankan bandwidth untuk layanan kesehatan dan ruang belajar digital bagi ribuan anak-anak yang harus belajar dari rumah akibat penutupan sekolah.
Operator telekomunikasi Eropa telah memastikan mampu mengatasi kenaikan lalu lintas data sejauh ini, namun ada kekhawatiran terjadi 'kemacetan lalu lintas data' imbas banyak menjalankan work form home (WFH). (sz)
Tinggalkan Komentar