Teknologi.id - Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates memprediksi jika wabah pandemi COVID-19 baru akan berakhir musim gugur tahun 2021. Bukan tanpa alasan, vaksin dari virus corona ini yang jadi dasar lelaki yang berfokus pada filantropi ini.
“Vaksin ini sangat penting, karena, sebelum Anda memilikinya, segala sesuatunya tidak akan normal,” katanya saat diwawancarai Judy Woodruff di PBS Newshour, pada Selasa lalu (7/4/2020).
BACA JUGA: Mark Zuckerberg Donasi Rp 400 Miliar ke Bill Gates Foundation untuk Teliti Vaksin COVID-19
Dikutip dari CNBC, Bill Gates menilai, vaksin corona masih belum bisa ditemukan dalam waktu dekat. Meski, sudah banyak peneliti dari berbagai negara yang sedang mengembangkannya. Dengan begitu, katanya, potensi kenaikan orang yang terpapar virus ini semakin besar tiap harinya.
.@BillGates discusses testing for #Covid that needs to be made far more available, adds “In parallel, we have to go as fast as we can on therapeutics, and as fast as we can on a vaccine” estimating some therapeutics could be available in 3-6 months. https://t.co/WZkVa3yXWa
— Judy Woodruff STAY AT HOME (@JudyWoodruff) April 8, 2020
Khusus di Amerika Serikat yang telah menyentuh kasus di angka 1,5 juta, Gates berasumsi, 'cerita' ini baru betul-betul tertangani pada musim gugur (Maret-Juni) tahun depan.
Kendati demikian, phsycal distancing ialah cara yang paling efektif untuk saat ini menekan laju penularan virus tersebut, sembari menanti vaksinnya ditemukan.
Pendiri Microsoft ini juga meminta kepada negara-negara yang terdampak, tak terkecuali Amerika Serikat, untuk belajar dari China yang sekarang terbebas dari corona.
BACA JUGA: Bill Gates Sebut Dunia Gagap Hadapi Pandemi
Menurutunya, China cukup hebat dalam menangani virus ini, meski harus menjalani masa-masa sulit selama kurang lebih 6 bulan. Tentu, hal ini yang dianggap Gates bisa dijadikan rujukan negara-negara lain untuk bisa bertahan hidup hingga waktu 12 bulan ke depan, jika kondisi terburuk itu harus terjadi.
"Mereka (China) sekarang membolehkan orang kembali bekerja, tetapi mereka memakai masker. Mereka memeriksa suhu. Mereka tidak melakukan acara olahraga besar. Sehingga mereka bisa menghindari kemunculan kasus baru yang besar,” katanya.
Seperti diketahui, China dianggap telah terbebas dari virus corona. Khususnya di Wuhan, status lockdown telah dicabut dan masyarakat telah beraktivitas seperti biasanya, tapi dengan prosedur pencegahan seperti mengenakan masker dan lain sebagainya.
(sz)
Tinggalkan Komentar