AS Masukkan Huawei di Daftar Hitam, China Rencanakan Serangan Balasan?

Kemala Putri . May 27, 2019
Teknologi.id - China tampaknya mulai merencanakan serangan balasan pasca Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam daftar hitamnya. Hal ini diketahui dari draf regulasi mengenai keamanan siber yang sedang diproses oleh China. Dalam dokumen Cybersecurity Review Measures yang diterbitkan oleh Cyberspace Administration of China, lembaga-lembaga seperti penyedia jaringan telekomunikasi dan layanan keuangan akan diminta untuk mengevaluasi risiko keamanan nasional terlebih dahulu ketika membeli produk dan layanan dari luar negeri.

Baca juga: Huawei Gunakan Aptoide untuk Gantikan Play Store?

Samm Sacks, pemerhati kebijakan keamanan siber dan ekonomi digital China mengatakan, penekanan terhadap risiko keamanan nasional di dalam draf aturan tersebut bisa menjadi poin utama dalam strategi China untuk melawan balik Amerika Serikat. "China dapat menggunakannya (draf regulasi) untuk memblok pembelian teknologi asal Amerika Serikat dengan dasar keamanan nasional," ucap Sacks, seperti dikutip dari detikINET, Senin (27/5/2019). Namun, tidak dijelaskan hal-hal apa saja yang bisa dipertimbangkan sebagai pengusik keamanan nasional. Draf ini sendiri masih membutuhkan masukan hingga 24 Juni mendatang.

Baca juga: Hongmeng, OS Huawei Akan Kompatibel dengan Semua Aplikasi Android

Risiko keamanan nasional sejatinya juga menjadi dalih pemerintah Amerika Serikat dalam memasukkan Huawei ke dalam daftar hitamnya. Sebelum itu pun, Amerika Serikat sudah memandang Huawei berisiko terhadap keamanan nasional sehingga sejumlah instansi pemerintahan dilarang menggunakan perangkat darinya. Pandangan itu didasari anggapan bahwa Huawei memiliki hubungan dengan partai komunis China dan perangkat-perangkat miliknya merupakan alat mata-mata. AS sendiri belum pernah memberikan bukti konkret mengenai hal tersebut, dan Huawei juga terus membantah tudingan tersebut. Para ahli beranggapan bahwa dunia akan diarahkan pada dua ekosistem teknologi yang berbeda karena kondisi yang ada. Hal ini disebabkan kegiatan tolak menolak yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan China antara satu sama lain.

Baca juga: Setelah Huawei, AS Kini Incar Perusahaan Drone DJI?

Selain menjadi balasan atas tindakan AS terhadap Huawei, analis Nick Marro beranggapan bahwa ini juga bisa menjadi respon China atas perang dagang dengan AS. Ia juga memperkirakan para perusahaan asing akan memiliki kepatuhan yang tinggi karena mereka tidak akan tahu apa informasi yang diperlukan untuk lolos dari ulasan terkait keamanan nasional China. (DWK)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar