Teknologi.id - Ditengah pandemi Corona kegiatan belajar mengajar tatap muka harus diganti dengan daring atau kelas online agar virus corona tidak menyebar luas. Radio Republik Indonesia (RRI) juga ambil bagian untuk kegiatan belajar mengajar selama pandemi COVID-19.
Sebelumnya Pada Senin (13/4/2020) kemarin, Televisi Republik Indonesia (TVRI) sudah mulai menayangkan siaran belajar dari rumah. Kini, RRI turut ambil bagian dalam program ini.
Direktur Utama LPP RRI, M Rohanudin mengatakan program ini mengudara setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 10.00 sampai dengan 11.00.
"Pertama menghadirkan guru sekolah mengajar di udara hadir di studio atau rumah melalui sambungan telepon. Radio punya satu titik imajinasi tinggi dalam memberikan pelayanan publik," ujarnya saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: DANA Alami Lonjakan Transaksi Online Selama Wabah Virus Corona
Menurutnya, belajar melalui radio lebih interaktif daripada melalui online. Sebab, melalui radio bisa menghidupkan Theatre of Mind para siswa. Apalagi menurutnya ada jeda dengan memutar lagu yang selaras dengan siswa.
Program belajar di RRI sudah dimulai 26 Maret sampai 9 April, tercatat ada 715 sekolah SD, SMP hingga SMA yang sudah ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Bahkan sejak program belajar ini mengudara, ada laporan jika pembelian unit radio meningkat.
"Banyak laporan kepala stasiun bahwa pendengarnya yaitu bapak, ibu, anak sekolah, membeli radio. Sehingga tingkat kepemilikan radio meningkat," terangnya.
Saat ini RRI memiliki 105 stasiun penyiaran dimana 37 diantara berada di wilayah perbatasan Republik Indonesia. RRI mengudara dengan 4 programa yaitu Programa 1 hingga 4.
Khusus bagi Programa 3 yang mengudara 24 jam sehari merupakan siaran bersifat nasional dan telah diikuti oleh 224 stasiun di seluruh Indonesia. Programa 3 ini didedikasikan untuk siaran nasional dalam rangka pandemi COVID-19.
"Mengudara 24 jam, 90 persen isinya berupa layanan seputar COVID-19, pencegahan, mengenali serangan, ke RS mana masyarakat harus berobat dan untuk menghindari kepanikan dan sebagainya. Termasuk mengisi selama PSBB, bekerja di rumah dan belajar di rumah," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi meluncurkan program "Belajar dari Rumah" sebagai alternatif belajar di tengah pandemi virus korona (COVID-19).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ingin memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat terus mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.
"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat COVID-19," ujar Nadiem Anwar Makarim saat Peluncuran Program Belajar dari Rumah.
Selain materi pembelajaran untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah, Belajar dari Rumah juga menayangkan materi bimbingan untuk orang tua dan guru. Serta program kebudayaan di akhir pekan, yakni setiap Sabtu dan Minggu.
Baca Juga: Dukung Gerakan #DiRumahAja, Kominfo Gelar Ajang Cipta Game Bertema COVID-19
"Untuk sementara, program ini direncanakan akan dimulai pada Senin, 13 April 2020 dan akan berjalan selama tiga bulan hingga Juli 2020," terangnya. (Rmn)
Tinggalkan Komentar