Karyawan Foxconn (Foto: CNBC)
Teknologi.id - Salah satu produsen elektronik terbesar yakni Foxconn mencapai level perolehan terendah dalam dua dekade terakhir pada kuartal pertama tahun 2020. Hal itu disebabkan pandemi COVID-19, sehingga menghentikan operasi manufaktur di China dan kurangnya permintaan produk utamanya termasuk Apple.
Menurut laporan Reuters, Keuntungan Foxconn merosot 90 persen menjadi $ 2,1 miliar ($ 70,3 juta). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini merupakan keuntungan terendah sejak Q1 tahun 2000.
Baca Juga: Mantan CEO Google, Eric Schmidt, Diam-Diam Sudah Tidak Menjabat Lagi
Namun, Foxcoon yang secara resmi bernama Hon Hai Precision Industry Co Ltd, memprdiksi kondisi tersebut akan berangsur membaik dan menjadi stabil pada Q2, sebab seluruh pabriknya di Tiongkok telah dibuka kembali.
Hal itu disampaikan petinggi Foxconn Liu Young-way seperti dilansir dari Reuters, Senin (18/5/2020) pihaknya akan mengalami pertumbuhan pendapatan tahunan lebih dari 10 persen untuk divisi enterprise dan komputasi.
Liu menambahkan bahwa perusahaan dan unit komputasi bakal mendapatkan pertumbuhan pendapatan tahunan sekitar 10 hingga 15 persen tiap masing-masing kuartal.
Namun, kondisi kurang baik diprediksi masih akan dialami divisi elektronik konsumen, dengan perkiraan penurunan sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Untuk produk elektronik konsumen, karena semua orang tinggal di rumah, secara alami itu mempengaruhi daya beli konsumen dan kekuatan seperti itu mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pulih," katanya.
Baca Juga: COVID-19 Tak Kunjung Usai, Sejumlah Perusahaan Teknologi Ini Perpanjang Masa WFH
(Rmn)
Tinggalkan Komentar