Startup Klikit: Usaha Rintisan Mantan Petinggi Gojek, Raih Pendanaan Rp30,5 M

Lusita Amelia . October 10, 2022

foto: KLIKIT

Teknologi.id - Hampir seluruh usaha makanan dan restaurant menyediakan layanan pengiriman yang memberi pelanggan banyak pilihan. Namun, dengan kemudahan yang ditawarkan, tidak jarang para pengusaha dan karyawan kesulitan dalam menangani pesanan yang banyak dan aplikasi yang terkadang bermasalah atau sulit dikelola. Ditambah lagi apabila satu perusahaan menggunakan beberapa platform dan aplikasi layanan yang berbeda. Untuk mengatasi masalah ini, startup Klikit hadir untuk membantu meringankan kesulitan proses pemesanan dengan menggabungkan informasi pesanan dari semua aplikasi ke dalam satu platform. Usaha rintisan milih mantan petinggi Gojek ini ternyata baru saja mendapat pendanaan dengan nilai fantastis, loh!

Klikit baru saja mendapatkan pendanaan sekitar 2 Juta US Dollar atau setara dengan Rp30,5 Miliar Rupiah. Putaran pendanaan ini dipimpin bersama oleh Global Founders Capital dan Wavemaker Partners, dengan partisipasi dari Gentree Fund, AfterWork Ventures, Reshape Ventures, Nordstar, Pentas Ventures, Moving Capital, co-founder Gojek Kevin Aluwi, Nuseir Yassin dari NasDaily, YouTuber Lazar Beam dan Radish Pendiri fiksi Seung-yoon Lee. Angel investor strategis termasuk eksekutif dari Gojek, YouTube dan Flash Coffee.

Berbasis di Singapura, Klikit merupakan platform software-as-a-service (SaaS) yang memberikan layanan untuk makanan dan minuman. Klikit sendiri telah melayani lebih dari 150 brand yang bekerja sama di beberapa negara, seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, Australia, Singapura, dan Taiwan. 

Klikit didirikan pada tahun 2021 oleh Christopher Withers, yang memiliki banyak pengalaman di bidang on-demand. Sebelumnya, diirnya adalah wakil presiden bidang marketing di Gojek, chief strategy officer di platform ride-hailing Bangladesh Pathao, dan meluncurkan UberEats di Asia Pasifik. Namun, dirinya memutuskan untuk kembali ke Australia dan merasakan betapa sulitnya menjalankan perusahaan makanan yang memiliki banyak platfrom sehingga perlu banyak aplikasi dan pengoperasian. 

Baca juga: Sound of Text : Konversi Teks Jadi Audio, Favorit Para Pengguna WA

Dibandingkan dengan proses pengiriman makanan konvensional yang biasanya membutuhkan banyak aplikasi dengan satu aplikasi per pengiriman, lokasi dan merek, Klikit bertujuan untuk membantu restoran beroperasi lebih efisien melalui platform perangkat lunak sebagai layanan. Salah satunya adalah Klikit Cloud, yang mengumpulkan dan menganalisis semua pesanan pengiriman makanan restoran pada satu perangkat seluler.

Inovasi ini berawal dari banyaknya restoran di Asia Tenggara yang sering memproses pesanan pengiriman melalui media sosial seperti WhatsApp, SMS, atau pesan audio. Klikit juga memungkinkan pesanan ini ditambahkan ke dasbor pesanannya sehingga disertakan dalam analitiknya.

Jika salah satu klien klikit memiliki kapasitas dan peralatan cadangan, mereka dapat mendaftar untuk mengakses kemitraan merek virtualnya dengan pencipta dan merek konsumen. Dengan demikian, akan mempermudah pengusaha dan konsumen untuk melihat trafiknya pula. Klikit sekarang bekerja dengan pembuat konten yang memiliki gabungan 38 juta pengikut di Filipina dan Australia. Withers juga mengatakan bahwa klikit terhubung dengan YouTuber top karena mereka memiliki kekuatan untuk bersaing dengan raksasa makanan cepat saji.

Baca juga: Startup ALAMI Raih Pendanaan Pra-Seri B

Klikit berbeda dari sistem POS lama, yang dibuat untuk perusahaan merek tunggal, dengan memungkinkan restoran untuk mengelola beberapa merek makanan di seluruh lokasi dan saluran pada satu perangkat. Fitur-fiturnya termasuk memperbarui menu di seluruh aplikasi pengiriman, yang dapat dilakukan dengan cepat oleh Klikit karena memiliki perjanjian API resmi dengan aplikasi seperti GrabFood, foodpanda, GoFood, dan UberEats. Fitur ini akan memberikan akses sesuai permintaan ke analitik data historis, termasuk penjualan harian, campuran produk, dan perincian saluran.

Dilansir dari Business Times, Klikit memiliki “satu-satunya layanan dengan perjanjian API (application programming interface) resmi”. Ini memungkinkan platformnya untuk memberikan pembaruan tanpa batas dan analitik data 24/7 ke restoran, ujar Christoper Withers. 

Pendanaan startup ini rencananya akan digunakan untuk mempekerjakan 30 orang di enam negara. Itu juga akan menggunakan modal untuk ekspansi regional dan menambahkan lebih banyak fitur dengan membangun tim tekniknya. Harapannya pula usaha rintisan ini dapat terus berkembang di seluruh negara Asia Tenggara sehingga akan memudahkan para pengusaha dalam mengoperasikan layanan pengiriman makanan dan minuman. 

Klikit dipandang sebagai sebuah solusi baru dari permasalahan utama dalam dunia usaha makanan dan minuman sehingga tujuan awal dari Klikit ini dapat menjadi sebuah jawaban.

(LA) 

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar