Foto : SpaceX
Teknologi.id - Pada Selasa malam (24/11), SpaceX berhasil meluncurkan gelombang lain dari satelit Starlink menuju ke orbit perusahaan di luar angkasa. Peluncuran ini menggunakan roket Falcon 9, dan ini merupakan peluncuran yang ke-7 kalinya. Falcon 9 lepas landas pukul 21:13 ET pada 24 November lalu, dari situs peluncuran SpaceX di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, dengan 60 satelit Starlink di belakangnya.
Baca Juga : Megarocket NASA Akan Diuji Beberapa Minggu Mendatang
Setelah perjalanan singkat ke luar angkasa tahap pertama, Falcon 9 yang berisi mesin utama serta sebagian besar bahan bakar terpisah. Sebagian roket Falcon 9 kemudian kembali ke Bumi dan mendarat di salah satu kapal drone perusahaan di Atlantik. Ini merupakan salah satu pendaratan roket khas SpaceX.
Sebelum penerbangan ini, Falcon 9 telah meningkatkan dua satelit komunikasi ke orbit pada dua misi yang berbeda. SpaceX juga menggunakan kendaraan tersebut untuk meluncurkan empat peluncuran Starlink sebelumnya. Adapula roket Nosecone, yang mengelilingi satelit selama pendakian ke luar angkasa. Separuh dari Nosecone atau payload fairing pernah meluncur satu kali sebelumnya, sementara separuh lainnya telah terbang dua kali sebelum peluncuran ini.
Sekarang, SpaceX telah membuat rutinitas peluncuran dan pendaratan ini menjadi pemandangan biasa di luar Florida, dengan setiap misi baru menambahkan angka ke resume perusahaan. Peluncuran Selasa malam (24/11) kemarin terkenal karena peluncuran ini merupakan peluncuran ke-100 SpaceX yang pernah ada. Ini juga menandai peluncuran ke-23 perusahaan tahun ini dan ke-67 kalinya SpaceX memulihkan salah satu penguat Falcon 9 setelah peluncuran.
Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, dengan lebih banyak peluncuran dijadwalkan tahun ini. Dengan peluncuran roket Falcon 9 yang kemarin berhasil, penerbangan ke-8 mungkin dapat terjadi di masa depan.
Falcon 9 sendiri adalah sebuah roket medium-lift dua tahap untuk dilepas landaskan ke orbit perusahaan di luar angkasa, yang dirancang dan diproduksi oleh SpaceX di Amerika Serikat. Tahap pertama dan kedua ditenagai oleh mesin SpaceX Merlin, menggunakan oksigen cair kriogenik dan minyak tanah tingkat roket (RP-1) sebagai propelan. Nama Falcon 9 diambil dari pesawat luar angkasa fiksi Star Wars, Millennium Falcon, dan 9 mesin Merlin dari tahap pertama roket.
Baca Juga : NASA: Curiosity Menemukan Bukti 'Megaflood' di Mars
(af)
Tinggalkan Komentar