Andalkan Robot, Microsoft Putus Kontrak 50 Jurnalis MSN

Sutrisno Zulikifli . June 03, 2020


Kantor Microsoft (Foto: AFP)



Teknologi.id - Perusahaan teknologi, Microsoft tampaknya mulai tidak ingin bergantung lagi dengan kemampuan manusia. Microsoft kini lebih ingin memanfaatkan robot yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Setidaknya, hal itu terlihat dari kebijakan Microsoft yang telah mengumumkan untuk tidak memperpanjang kontrak 50 wartawan yang saat ini bekerja untuk mengisi konten situs Microsoft Network (MSN).

BACA JUGA: Cara Membuat Google Forms dengan Mudah Tanpa Ribet

Tugas para wartawan yang akan berakhir pada 30 Juni mendatang itu, akan digantikan oleh robot kepercayaan Microsoft.

"Kami mengevaluasi bisnis kami secara berkala. Langkah ini (mengganti jurnalis ke robot) bukan karena pandemi tetapi lebih banyak meningkatkan investasi dari waktu ke waktu," kata juru bicara Microsoft dikutip The Seattle Times, dari CNN pada Rabu (3/6/2020).

Seperti diketahui, MSN yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1995 itu, punya sejumlah layanan seperti MSN Image, MSN Videos, MSN Shopping, MSN News, dan MSN Maps. Jurnalis yang dipecat itu sebelumnya dikontrak lewat agen kepegawaian seperti Aquent, IFG, dan MAQ Consulting.

Lebih lanjut dinyatakan juru bicara Microsoft, khusus produser berita, akan tetap dipertahankan. Kerjanya bertambah menjadi full time (penuh waktu) dan punya tugas yang agak sedikit berbeda.

Untungnya, 27 dari 50 jurnalis yang tidak diperpanjang kontraknya oleh Microsoft telah dipekerjakan oleh beberapa media di Inggris.

Sebetulnya sudah ada penyusun berita oleh bot atau yang lebih dikenal dengan Tobi. Tobi ini ditugaskan untuk menghasilkan cerita, mempersonalisasikan pengiriman berita serta menyaring data untuk menemukan berita penting.

BACA JUGA: Bos Google, Microsoft, dan Apple Tegaskan Dukung Warga Kulit Hitam

Tamedia salah satu perusahaan media di Swiss menggunakan Tobi untuk menghasilkan berita terkait Pemilihan Umum Swiss pada November 2018 lalu. Tobi dapat menghasilkan hampir 40.000 berita hanya dalam kurun waktu lima menit.

Kantor berita Reuters pun telah mengumumkan pihaknya telah memanfaatkan AI yang diberi nama Lynx Insight yang digunakan untuk menganalisis data otomatis guna mengidentifikasi tren serta dapat menyarankan isu yang harus ditulis oleh wartawan mereka.

(sz)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar