Amanda Cole Founder Sayurbox. Foto: Prestige Hong Kong
Teknologi.id - Seiring dengan perkembangan zaman, kebiasaan berbelanja online semakin meningkat, terutama saat pandemi COVID-19. Adanya peraturan pemerintah yang memperketat larangan beraktivitas di luar rumah pada saat itu membuat masyarakat semakin kesulitan untuk berbelanja berbagai kebutuhan secara langsung. Tidak sedikit para pelaku bisnis yang mengalami penurunan dari segi penjualan. Namun, lain halnya dengan Sayurbox yang justru mengalami lonjakan pesanan selama terjadi pandemi.
Sayurbox merupakan platform online yang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berbelanja buah dan sayuran segar yang langsung dikirim oleh petani lokal. Hanya dengan mengakses aplikasi atau website resminya, tidak hanya buah dan sayuran, masyarakat juga bisa mendapatkan kebutuhan lainnya seperti bumbu dapur, ikan dan daging. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan tersebut, ada sosok Amanda Cole yang mengembangkan Sayurbox bersama rekan bisnisnya, Rama Notowidigdo dan Metha Trisnawati.
Baca juga: Rafi Putra Arriyan: Bikin Pengiriman Uang Terjangkau dengan Flip
Profil Amanda Cole dan Motivasi Membangun Sayurbox
Foto: SWA
Amanda Susanti Cole merupakan lulusan tahun 2011 The University of Manchester pada jurusan Management and Finance. Dalam perjalanan karirnya, Amanda pernah menjadi guru les bahasa asing, hingga mengurus perkebunan milik keluarganya di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Memiliki hobi berkebun, ia terinspirasi dari om-nya yang pernah mengajar di Bengkulu seputar pertanian organik. Amanda saling berdiskusi dengan om-nya dan mulai memanfaatkan lahan kosong milik om-nya tersebut.
Perjalanan Amanda dalam membangun Sayurbox berawal dari hasil pengamatannya dalam melihat permasalahan petani saat menjual hasil panennya. Pada tahun 2016, bersama Rama dan Metha, Amanda pun menggagas Sayurbox dengan konsep Farm-to-table. Sayurbox dibangun sebagai platform untuk menjembatani antara petani lokal sebagai produsen dengan konsumen agar dapat bertransaksi secara langsung. Dilansir dari Cermati, sistem pembelian produk pada awalnya menggunakan sistem pre-order melalui WhatsApp dan Instagram. Kini, produk dapat dibeli melalui aplikasi Sayurbox atau dengan mengunjungi situs resminya.
Nama Sayurbox sendiri berasal dari gabungan kata "Sayur" dan "box". Dikutip dari Bisnis.com, Amanda memulai bisnisnya dengan sayur yang dikirim menggunakan box.
Baca juga: Founder KoinWorks Benedicto Haryono, Ubah Keraguan Jadi Kepercayaan Demi Bantu UMKM
Dari Forbes Hingga Pendanaan Startup
Amanda Cole saat menerima penghargaan Forbes 30 Under 30 Asia pada tahun 2019. | Foto: Alonesia
Pada tahun 2018, Sayurbox memenangkan kompetisi startup Seedstars Jakarta dengan meraih pendanaan sekitar 2 juta dolar Amerika atau sekitar Rp31 miliar. Masih di tahun yang sama, Amanda mendapatkan penghargaan di Her World Woman of the Year. Pada tahun 2019, Amanda masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Forbes Asia dalam kategori Industry, Manufacturing, & Energy. Di tahun 2021, Amanda terpilih menjadi salah satu calon kandidat Woman of The Future. Amanda juga berhasil mendapatkan pendanaan dari Astra Internasional mencapai Rp72 miliar.
Jangkauan dan Mitra Sayurbox
Foto: Sayurbox.com
Dari laman resminya, Sayurbox hanya menjangkau beberapa area, seperti Jabodetabek, Bali, dan Surabaya. Namun, ada beberapa area di daerah Bogor, Bekasi, dan Tangerang yang belum masuk ke dalam wilayah jangkauan pengiriman.
Saat ini, Sayurbox telah melayani jutaan pelanggan dan telah menjadikan 10.000 petani sebagai mitra mereka.
Baca
Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)
Tinggalkan Komentar