Sumber: Freepik
Teknologi.id - KMPG dan HSBC menilai akan ada 10 startup Indonesia yang berpeluang menjadi raksasa teknologi di masa depan. Hal ini berdasarkan dari sebuah laporan bertajuk Emergin Giants in Asia Pacific. Laporan itu memprediksi kalau startup Indonesia saat ini serupa dengan Cina pada tahun 2000-an. Ini akan diprediksi akan terus bertumbuh. Hal ini juga akan didukung dari kehadiran startup digital yang mengalami lonjakan dengan total komunitas startup di Indonesia yang tumbuh menjadi lebih dari 5.400 bisnis.
“Di situlah Indonesia sekarang, di masa-masa awal peluncuran digitalnya (Cina),” kata Head of Clients and Markets and Insurance Practice Leader KPMG Indonesia Susanto, dikutip dari laporan tersebut, Senin (8/8).
Dari pernyataan tersebut, kita dapat memprediksi adanya peluang besar startup Indonesia akan terus bertumbuh, walaupun belakangan ini juga sedang mengalami turbulensi. Hal ini didukung dari total pendapatan perdagangan e-commerce mencapat USD275 miliar pada 2021 dan diprediksi akan tumbuh sekitar 20-25 persen per tahun selama beberapa tahun ke depan. Pertanyaanya, startup manakah yang akan memiliki peluang besar di masa yang akan datang? Ini dia profil dari mereka.
10 Startup di Indonesia yang Digadang akan Berkuasa
Baca Juga: Teleportasi Holografik Internasional Sudah Dikembangkan, Layaknya Teknologi Ironman
1. Waresix
Waresix merupakan sebuah startup yang didirikan oleh Andree Susanto dan Edwin Wibowo pada September 2017. Startup ini berfokus pada layanan logistik. Tujuannya berfokus pada optimalisasi logistik dengan membuat proses lebih transparan bagi klien dan lebih efisien bagi perusahaan pengakutan dan pengemudi truk. Perusahaan rintisan ini mencatatkan pertumbuhan karyawan yang signifikan, yaitu bertumbuh 111% dari 183 menjadi 387 karyawan selama Mei 2021-Mei 2022.
2. Stockbit
Stockbit merupakan salah satu aplikasi investasi yang direkomendasikan bagi pemula untuk berbagi ide terkait saham, berita, dan informasi keuangan lainnya secara real time. Perusahaan ini berdiri sejak 1990 dengan nama PT Mahakarya Artha Sekuritas yang pada akhirnya berganti nama pada Desember 2021 menjadi PT Stockbit Sekuritas Digital. Stockbit menerapkan biaya komisi yang kecil 0,10% untuk pembayaran dan 0,20% untuk penjualan.
Salah satu kelebihan dari aplikasi investasi ini adalah fitur komunitas onlien yang bisa menjadi tempat diskusi bersama trader lain. Tak jarang, beberapa trader profesional memberi rekomendasi saham dan investasi beserta analisis dan pertimbangannya.
3. Payfazz
Payfazz merupakan salah satu platform yang sangan membantu dalam layanan teknologi keuangan bagi pelaku UMKM. Startup ini merupakan platform keuangan yang menawarkan alternatif pembayaran bagi masyarakat Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Pada awalnya, startup ini merupakan alumni program akselerator Y Combinator Amerika Serikat 9AS.
Startup ini telah melayani 10 juta pengguna aktif bulanan dan akan terus mengembangkan penawaran dan layanan keuangan digital. Startup ini mengantongi pendanaan seri B US$ 53 juta atau sekitar Rp 765 miliar. Investasi ini dipimpin oleh dua investor Singapura, B capital dan Insignia Ventures Partners.
Baca Juga: Virus Baru Langya Ditemukan di China Menginfeksi 35 Orang, Diduga dari Tikus
4. BukuWarung
BukuWarung merupakan sebuah aplikasi yang memberikan layanan jasa keuangan berupa pembukuan, pembayaran digital, dan solusi e-commerce. Startup ini berdiri pada tahun 2019 yang berfokus pada pengembangan UMKM. Startup layanan keuangan ini meraih pendanaan seri A USD 60 juta pada Juni 2021.
5. Happyfresh
HappyFresh meluncurkan supermarket online bernama HappyFresh Supermarket. Layanan ini memfokuskan layanan pada pengiriman 60 menit atau dikenal dengan quick commerce. Startup ini memperluas layanan mereka di pasar Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Dengan pertumbuhan pengguna hingga 300 persen per bulan pada tahun lalu, startup ini menjadikannya cukup unggul dari para persaingnya, seperti Sayurbox, TaniHub, dan Segari.
6. Ralali
Ralali merupakan marketplace B2B yang menghubungkan vendor dengan UMKM. Startup yang berdiri pada tahun 2014 ini dapat menghubungkan pemasok produk dan pelaku bisnis melalui situs online maupun aplikasi mobile. Startup ini telah menggaet 11.000 vendor, 135.000 pelanggan, 250.000 produk, dan 2 juta pengunjung setiap bulannya. Ralali meraih pendanaan seri C USD 13 juta pada Juli 2019 yang dinahkodai oleh Arbor Ventures, TNB Aura, dan founder dari ZIGExN Co. Ltd, Mr. Jo Hirao.
Baca Juga: Lima Universitas dengan Jurusan Ilmu Komputer Terbaik di Indonesia
7. Upbanx
Mungkin akan terasa asing di telinga kamu ketika mendengar nama platform ini bukan? Upbanx merupakan sebuah platform fintech khusus untuk para influencer, konten kreator, dan para freelancer yang dapat mengatur kerja dan keuangan penggunanya. Startup yang mendapat suntikan dana dari Raffi Ahmad ini juga memfasilitasi kolaborasi yang lancar antara kreator dan brand.
8. Sirclo
Sirclo merupakan sebuah perusahaan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang solusi e-commerce. Solusi yang dihadirkan adalah sebuah perangkat lunak yang bernama Sirclo Store yang berfokus pada servis Software as a Service. Layanan ini menyediakan jasa pembuatan website toko online berbasi templat siap pakai yang dapat memberikan solusi bagi brand untuk memiliki situs resmi untuk fasilitas bertransaksi secara online.
Startup ini pun telah menggaet lebih dari 150 ribu merek dan 500 ribu pemiliki warung. Selain itu, Sirclo telah mempunyai 25 juta konsumen dengan lebih dari 80 titik distribusi yang tersebar di Indonesia.
9. OY!
OY! merupakan perusahaan financial techology yang berfoksu pada layanan money moving. Dimulai pada 2017, startup ini memberikan keleluasaan bagi pengguna dalam mengatur kebutuhan finansial dengan menawarkan platform pembayaran kolaboratif yang terintegrasi dan mudah digunakan.
Startup B2B ini memiliki tujuan untuk mengakomodasi seluruh kegiatan transaksi keuangan bagi individu dan pelaku bisnis. Ini memberikan solusi keuangan yang memungkinkan pelaku bisnis dari segala segmen mengirim dan menerima uang secara digital maupun secara tunai.
10. AwanTunai
AwanTunai merupakan startup yang membangun infrastruktur rantai pasok untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang UMKM tradisional. Mereka menyediakan layanan yang dapat digunakan oleh pedagang UMKM untuk mendapatkan pembiayaan ke pemasok yang telah bekerja dengan AwanTunai.
So, bagaimana pendapat kamu? Apakah ada startup lain yang menurut kamu memiliki peluang besar di masa depan?
(nfr)
Tinggalkan Komentar